SOLOPOS.COM - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (JIBI/Solopos/Dok)

Ganjar Pranowo (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

Ganjar Pranowo (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

Solopos.com, SEMARANG — Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo dibuat marah dengan kinerja Badan Kepegawai Daerah (BKD) Jateng.

Promosi Pelaku Usaha Wanita Ini Akui Manfaat Nyata Pinjaman Ultra Mikro BRI Group

Kemarahan Ganjar ini saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) untuk mengecek desk pengaduan masyarakat tentang penjaringan calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2013 di Kantor BKD Jateng Jl Jl. Stadion Selatan No 1 Kota Semarang sekitar, pukul 14.00 WIB, Jumat (25/10/2013).

Tenyata tidak ada satu pun petugas yang berjaga di desk pengaduan CPNS yang berada di aula lantai II. Ruangan kosong, hanya ada meja dan kursi tertata rapi.

”Siapa yang bertanggungjawab di desk pengaduan CPNS ini,” kata Ganjar dengan nada tinggi kepada Kepala BKD Jateng, Suko Mardiono.

Suko menjawab ”Saya kapala BKD yang bertanggungjawab,” jawab dia.

Namun, gubernur meminta supaya dihubungkan dengan orang yang bertanggungjawab menangani desk tersebut,” hubungkan dengan saya sekarang juga,” pinta Ganjar.

Suko segera menghubungi penanggungjawab desk bernama, Juandi yang sedang berada di Solo melalui telepon selulernya.

Dalam percakapan itu Suko sempat menegur orang yang ditelepon supaya melaporkan kepada dirinya.

Suko kemudian menyerahkan telepon seluler kepada gubernur yang melakukan percakapan langsung.

“Saya ingin tahu berapa pengaduan penerimaan CPNS yang sudah masuk. Kalau sekarang saya ingin minta dokumennya dibuka bagaimana, kalau masyarakat mau mengadu ke mana saja,” tanta Ganjar.

Karena tidak mendapatkan jawaban memuaskan, gubernur mengakhiri percakapan dan menyerahkan telepon seluler ke Suko.

“Jawabanya tidak jelas hanya blabeb-blabeb,” kata gubernur.

Menurut Ganjar, sidak yang dilakukan untuk mengetahui perkembangan pengaduan masyarakat tentang CPNS yang masuk ke desk pengaduan di Kantor BKD Jateng.

Keberadaan desk pengaduan tersebut merupakan perintah langsung dari gubernur, dalam rangka transparansi seleksi penerimaan CPNS 2013.

Gubernur merasa kecewa, karena perintah pembentukan desk pengaduan CPNS ternyata tidak ditindakalnjuti bawahannya yakni BKD.

“Saya merasa malu dengan masyarakat ketika ada yang komplain, nanti dibilang saya cuma bercanda, dikira bohong. Saya akan meminta maaf kepada masyarakat atas kejadian ini,” ungkap Ganjar sambil berjalan meninggalkan Kantor BKD Jateng.

Ketika ditanya akan ada sanksi bagi kepada penanggungjawab desk pengaduan CPNS, gubernur menyatakan masih menunggu laporan dari BKD.

Dalam sidak tersebut gubernur datang hanya dampingi ajudannya, tidak ada satu pun pejabat Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng yang menyertai.

Sementara, Kepala BKD Jateng Suko Mardiono kepada wartawan menyatakan sudah menjalankan perintah gubernur.

“Kami sudah menyampaikan adanya desk posko pengaduan kepada pendaftar. Kebetulan saat ini bagian yang menangani desk sedang mengikuti rakor di Solo dan dan keluar kota,” jelas dia.

Menurut Suko, sudah ada sekitar 500 pengaduan masyarakat baik melalui internet, telepon dan surat terkait CPNS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya