SOLOPOS.COM - Salah satu los di Pasar Plembon, Desa Belangwetan, Kecamatan Klaten Utara, ambruk setelah diterjang angin kencang, Senin (9/12/2019) sore. (Solopos/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN -- Satu los di Pasar Plembon, Desa Belangwetan, Kecamatan Klaten Utara, Klaten, ambruk hingga rata tanah akibat hujan deras disertai angin kencang, Senin (9/12/2019).

Peristiwa itu menyebabkan dua orang yakni Lurah Plaza Klaten sekaligus Ketua Paguyuban Jual-Beli Kuda Pasar Plembon Warsito dan seorang pedagang minuman Gini terluka.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Agar aktivitas pasar tetap berjalan, pengelola serta warga yang tinggal di sekitar pasar membersihkan reruntuhan serta membangun los sementara.

Warga sekitar pasar, Bege, mengatakan peristiwa itu terjadi bertepatan dengan bergulirnya pasar kuda di Pasar Plembon saban hari Pon pada penanggalan Jawa. Pasar kuda baru kali keempat itu dibuka.

“Sebelumnya banyak orang berteduh di los. Tiba-tiba angin kencang menerjang. Genting-genting los berjatuhan membuat orang-orang berhamburan keluar los. Setelah itu los ambruk,” kata Bege saat ditemui wartawan di Pasar Plembon, Selasa (10/12/2019).

Ditangkap, Ini Nasib ABG yang Matikan PJU Flyover Palur Karanganyar

Warsito dan Gini yang belum sempat melarikan diri tertimpa reruntuhan los berupa bangunan berpenyangga beton beratap genting dengan rangka kayu. Gini mengalami luka lecet sementara Warsito mengalami luka cukup parah hingga sempat tak sadarkan diri.

Mereka lantas dilarikan ke RSU Islam Klaten. “Pak Warsito tertimpa pilar pada punggungnya. Bu Gini tertimpa reruntuhan genting. Saat kejadian masih ada kuda sekitar lima ekor. Ada kuda yang tertimpa pohon tumbang namun segera bisa dievakuasi pemiliknya,” kata Bege.

Lurah Pasar Plembon, Agus Setiyono, mengatakan los yang ambruk merupakan salah satu dari lima los di pasar tersebut. Los yang ambruk berukuran 4 meter x 12 meter.

“Kerugian kami belum bisa memperkirakan karena fokus pada pembersihan pasar,” kata Agus.

Mayat Pria Dikerubuti Lalat di Ngalas Klaten Ternyata Dibunuh Anak Kandungnya

Pembersihan diprioritaskan agar pasar bisa digunakan untuk berjualan. Pembersihan reruntuhan serta memangkas pohon yang ada di pasar itu melibatkan 25 petugas dibantu warga sekitar pasar.

Selain membersihkan puing bangunan los, petugas juga membangun los sementara. Los tersebut difungsikan untuk tempat parkir serta berjualan para pedagang.

Agus mengatakan aktivitas jual-beli di Pasar Plembon hanya bergulir pada hari pasaran Pahing dan Kliwon. Pasar tersebut dikenal sebagai tempat jual-beli kambing serta burung.

Namun, sejak pasar kuda bergulir, Minggu (24/11/2019), hari pasaran di Pasar Plembon bertambah pada hari Pon yang khusus untuk jual-beli kuda.

“Kami melakukan pembersihan hari ini agar besok [Rabu, 11/12/2019] bisa digunakan untuk aktivitas karena bertepatan dengan hari Pahing. Kami pastikan aktivitas pasar pada Kamis tetap berjalan normal,” urai dia.

Anak Bunuh Ayah Kandung di Ngalas Klaten Karena Kesal Dinasihati

Saban pasaran ada 30 pedagang dasaran serta sekitar 70 pedagang kambing dan burung saban pasaran Pahing dan Kliwon. Bangunan Pasar Plembon sudah ada sejak puluhan tahun lalu.

"Rencana revitalisasi Pasar Plembon sudah diusulkan ke provinsi. DED pembangunan pasar sudah ada sejak 2016. Namun, sampai sekarang memang belum ada informasi kapan pasar akan dibangun,” jelas Agus.

Sementara itu, dampak hujan deras disertai angin kencang juga terjadi di Desa Mayungan, Candirejo, serta Tempursari, Kecamatan Ngawen. Selain menyebabkan pohon serta tiang listrik ambruk, angin kencang menyebabkan gapura dan plafon salah satu ruang kelas SMPN 1 Ngawen ambrol.

Pilkada Solo: Rudy Sebut Kader Yang Mendaftar ke DPD Tidak Tahu Aturan

Angin kencang juga menyebabkan atap serta genting rumah warga rontok. “Pohon tumbang yang melintang di jalan sudah dikondisikan para sukarelawan dan arus lalu lintas sudah lancar pada Senin malam,” kata Camat Ngawen, Anna Fajri Hidayati.

Di Desa Mayungan, ada dua bangunan ambruk dan rata dengan tanah. Satu bangunan merupakan tempat tinggal milik Trubus, 48, warga Dukuh Mandingan serta satu bangunan lainnya merupakan kandang ternak kambing.

“Yang ambruk sebagian rumah. Untuk saat ini tinggal di sebagian rumah lainnya yang tidak ambruk,” kata Trubus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya