SOLOPOS.COM - Lorong misterius yang ada di bawah aula Kodim Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (20/10/2021). (Detikcom)

Solopos.com, BANYUWANGI – Sebuah lorong bawah tanah di bawah Aula Jenderal Soedirman Kodim 0825 Banyuwangi, Jawa Timur tiba-tiba menjadi perhatian publik.

Lorong peninggalan Belanda yang memiliki panjang sekitar 300 meter, tinggi 2 meter dan lebar 1,5 meter itu disebut-sebut pernah dipakai sebagai penjara bagi tentara yang melanggar aturan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pantauan Detikcom, Rabu (20/10/2021), lorong bawah tanah itu ditutup oleh pintu pelat besi yang berada di sekitar lounge 0825 dekat dengan beberapa kursi.

Jika dilihat dari luar, tidak tampak ada lorong di situ.

Dandim 0825 Banyuwangi Letkol Inf Yuli Eko Purwanto membantah anggapan lorong itu adalah penjara untuk anggota TNI yang bandel.

Tidak Difungsikan

Sebab hingga saat ini, lorong penuh misteri itu tidak difungsikan. Lorong bawah tanah dibiarkan kosong dan tidak dihuni.

“Mungkin hanya beberapa anggota yang berani masuk. Saya saja belum pernah masuk. Tapi jika untuk penjara anggota kayaknya tidak pernah. Karena tidak manusiawi jika digunakan menghukum orang,” ujarnya, Rabu (20/10/2021).

Ada juga yang berseloroh, bangunan itu adalah lorong peninggalan penjajah, yang tersambung dengan Inggrisan dan Pantai Boom.

“Kalau tersambung mungkin ya, karena memang panjang sekali itu lorong. Kalau penjara sih tidak,” tambahnya.

Jika bukan penjara, Yuli melanjutkan, bisa dipastikan ini adalah peninggalan zaman kolonial.

Baca Juga: Lokasi TPS 043 Nusukan Solo Ternyata Bangunan Lawas Tempat Rapat BPUPKI 

Sebab Kodim 0825 Banyuwangi merupakan bangunan tua yang dulunya adalah kediaman warga Belanda. Lorong bawah tanah itu diduga tempat persembunyian kolonial, jika ada serangan musuh.

“Bangunan Kodim ini memang rumah tua zaman Belanda. Jika diteliti setiap rumah Belanda (tua) itu jika tidak ada bungker ya ada lorong untuk menyelamatkan diri dari musuh,” pungkasnya.

Sertu Dwi Panji, anggota Koramil Kota Banyuwangi pernah masuk ke dalam lorong yang penuh misteri itu.

Ia mengaku masuk ke lorong itu sekitar tahun 2005 atau 2006.

Sebelumnya, lorong itu adalah gudang amunisi dan barang-barang milik Kodim 0825 Banyuwangi.

“Pernah tahun 2005 atau 2006 ya lupa saya. Pada saat itu saya dinas di Kodim. Saat itu pangkat saya Kopda,” ujarnya, Rabu (20/10/2021).

Baca Juga: Bangunan Ini 100 Tahun Lebih Tua dari Menara Kudus 

Dwi mengaku masuk atas inisiatif sendiri. Dia menggambarkan, kondisi lorong bawah tanah itu sangat lembab dan pengap.

Dinding lorong terlihat masih kokoh dengan tatanan bata besar dan sebagian ada dinding yang dihaluskan dengan semen.

Ada beberapa ruangan yang terbagi dalam terowongan tersebut. Sementara penerangan di dalam lorong tidak ada.

“Saya hanya berani masuk cuman 4 meter. Selebihnya saya tidak berani. Pengap dan lembab. Khawatir ada ular atau apa di sana. Merinding saja waktu masuk ke dalam lorong,” tambahnya.

Dirinya mengira, lorong bawah tanah itu merupakan tembusan terowongan dari asrama Inggrisan Kodim 0825 Banyuwangi.

Letaknya sekitar 500 meter ke arah barat Mako Kodim, atau sebelah Taman Blambangan.



Bayangan Hitam

“Kalau kata orang memang itu tembusan terowongan yang kayak sumur di Inggrisan. Tapi perlu penelitian lebih lanjut ya. Sebab di sekitar Inggrisan sumurnya sudah ditutup. Dulu ada besi di sana,” tambahnya.

Dwi menambahkan, setelah sempat masuk ke lorong bawah tanah, dirinya sering melihat bayangan hitam masuk ke ruangan tersebut.

Hal itu terjadi saat dirinya piket patroli di kawasan sekitar Aula Jenderal Soedirman, di Kodim 0825 Banyuwangi.

“Pernah lihat 2 kali. Bayangan hitam masuk ke terowongan. Sempat takut juga itu,” katanya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya