SOLOPOS.COM - Lorong misterius yang ada di bawah aula Kodim Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (20/10/2021). (Detikcom)

Solopos.com, BANYUWANGI — Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi menduga lorong bawah tanah sepanjang 300 meter di Kodim 0825 Banyuwangi bagian dari sambungan telegraph Banyuwangi ke Australia. Telegraph yang dibangun Eastern Extension Australia and China Telegraph Company milik pemerintah kolonial Inggris.

Oleh karena itu, Disbudpar Banyuwangi tertarik melakukan investigasi terhadap lorong bawah tanah di Kodim 0825 Banyuwangi penuh misteri. Lorong berada di bawah Aula Jenderal Soedirman itu memiliki panjang 300 meter, tinggi 2 meter, dan lebar 1,5 meter. Lorong bawah tanah tertutup pintu pelat besi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Disbudpar berencana membentuk tim investigasi untuk mengetahui sejarah lorong itu. Tetapi ada syarat yang harus dipenuhi. Kepala Disbudpar Banyuwangi, Muhammad Yanuarto Bramuda, mengatakan ketertarikan. Tetapi, investigasi akan dilakukan setelah mendapatkan izin dari TNI AD.

Baca Juga : Lorong Misterius di Bawah Kodim Banyuwangi, Semisterius Apa?

“Kalau nanti TNI AD berkenan, kami akan menyiapkan tim ahli untuk melakukan investigasi terowongan tersebut,” ujarnya seperti dilansir dari Detikcom, Kamis (21/10/2021).

Tim ahli orang-orang yang berkompeten tentang sejarah peninggalan Belanda dan Inggris. Bram, sapaan akrabnya, bercerita Inggris pernah membuat sambungan telegraph dari Banyuwangi ke Australia. Dia menduga terowongan itu bagian dari telegraph yang dibangun Eastern Extension Australia and China Telegraph Company milik pemerintah kolonial Inggris.

Tetapi, dugaan itu masih harus dibuktikan. Dia juga mengatakan secara garis peta kabel yang menghubungkan Inggris, Singapura, dan Australia pada tahun 1889 melewati Inggrisan ke timur sampai selatan Boom. “Dulu zaman kolonial memang Banyuwangi diduduki Belanda dan Inggris. Makanya ada Inggrisan peninggalan Inggris. Memang dulu ada cerita terowongan itu dari Inggrisan ke Kodim kemudian ke Pulau Santen,” jelasnya.

Baca Juga : Hiii! Ada Lorong Bawah Tanah Sepanjang 300 Meter di Makodim Banyuwangi

Lorong Misterius

Lorong bawah tanah itu tiba-tiba menjadi perhatian publik. Muncul dugaan lorong peninggalan Belanda itu pernah dipakai sebagai penjara bagi tentara yang melanggar aturan. Dandim 0825 Banyuwangi, Letkol (Inf) Yuli Eko Purwanto, membantah anggapan lorong itu adalah penjara untuk anggota TNI yang bandel.

Dandim menyampaikan lorong penuh misteri itu tidak difungsikan, dibiarkan kosong, dan tidak dihuni. “Mungkin hanya beberapa anggota yang berani masuk. Saya saja belum pernah. Tapi jika untuk penjara anggota kayaknya tidak pernah. Karena tidak manusiawi jika digunakan menghukum orang. Kalau tersambung (dengan Inggrisan dan Pantai Boom) mungkin ya karena memang panjang sekali itu lorong. Kalau penjara sih tidak,” ujarnya, Rabu (20/10/2021).

Tetapi, Yuli memastikan bangunan itu peninggalan zaman kolonial. Sebab, Kodim 0825 Banyuwangi merupakan bangunan tua kediaman warga Belanda. Dia menduga lorong bawah tanah itu tempat persembunyian jika ada serangan musuh. “Bangunan Kodim ini memang rumah tua zaman Belanda. Jika diteliti setiap rumah Belanda (tua) itu jika tidak ada bungker ya ada lorong untuk menyelamatkan diri dari musuh,” pungkasnya.

Baca Juga : Pengasuh Ponpes di Mojokerto Tersangka Diduga Cabuli-Perkosa Santriwati

Anggota Koramil Kota Banyuwangi, Sertu Dwi Panji, mengaku pernah masuk ke dalam lorong itu sekitar tahun 2005 atau 2006. Menurut dia lorong itu pernah digunakan sebagai gudang amunisi dan barang-barang milik Kodim 0825 Banyuwangi.

Dwi mengaku masuk atas inisiatif sendiri. Dia menggambarkan kondisi lorong bawah tanah itu sangat lembab dan pengap. Dinding lorong terlihat kokoh dengan tatanan bata besar dan sebagian dinding dihaluskan dengan semen. Di dalam lorong ada beberapa ruangan. Sementara penerangan di dalam lorong tidak ada.

“Pernah tahun 2005 atau 2006 ya lupa saya. Pada saat itu saya dinas di Kodim. Saat itu pangkat saya Kopda. Saya hanya berani masuk sejauh 4 meter. Selebihnya tidak berani. Pengap dan lembab. Khawatir ada ular atau apa di sana. Merinding saja waktu masuk ke dalam lorong,” ujar dia.

Baca Juga : Jembatan Kaca Bakal Dibangun di Gunung Bromo, Ini Fasilitasnya

Setelah masuk ke lorong bawah tanah itu, lanjut Dwi, beberapa kali melihat bayangan hitam masuk ke ruangan tersebut. Hal itu terjadi saat dirinya piket patroli di kawasan sekitar Aula Jenderal Soedirman Kodim 0825 Banyuwangi. “Pernah lihat 2 kali, bayangan hitam masuk ke terowongan. Sempat takut juga itu,” katanya.

Dia mengira lorong bawah tanah itu tembusan terowongan dari asrama Inggrisan Kodim 0825 Banyuwangi. Letaknya sekitar 500 meter ke arah barat Makodim atau sebelah Taman Blambangan. “Kalau kata orang memang itu tembusan terowongan yang kayak sumur di Inggrisan. Tapi perlu penelitian lebih lanjut ya. Sebab di sekitar Inggrisan sumurnya sudah ditutup. Dulu ada besi di sana,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya