SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta--Para produsen sawit di dalam negeri mengakui harga crude palm oil (CPO) internasional yang saat ini terus naik di luar dari perkiraan. Pada tahun lalu para produsen sawit di dunia termasuk produsen lokal memperkirakan harga sawit tidak akan melampaui US$ 800 per meterik ton.

“Ternyata menjelang akhir tahun harga CPO terus meningkat, sudah di atas US$ 1.100 per ton,” kata Sekretaris Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Joko Supriyono di kantornya, Jalan Mas Mansyur, Jakarta, Senin (15/11).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pada tahun 2010 ini produksi sawit atau CPO Indonesia sebesar 22 juta ton akan berada di bawah perkiraan. Hal yang sama pun bakal terjadi dengan sesama produsen sawit lainnya seperti Malaysia. “Indonesia kelihatannya tak begitu bagus tahun ini,” katanya.

Menurut Joko kenaikan harga ini tak terlapas dari masalah supply dan demand meski tak terlalu fundamental. Masalah perubahan iklim menjadi momok dalam pergerakan harga komoditi dunia termasuk CPO, seperti dalam kasus melesetnya total produksi minyak nabati dunia yang meleset dari target.

Ketua Bidang Organisasi Gapki Bambang Aria Wisena mengatakan produksi minyak nabati dunia tahun ini diperkirakan mencapai 160 juta ton termasuk diantaranya dipenuhi dari minyak sawit. Dari jumlah itu dipastikan akan diserap seluruhnya oleh pasar.

“Penghasil CPO dunia seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, dan lain-lain, semuanya diserap,” katanya.

dtc/tiw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya