SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok/JIBI/Solopos/Antara)

Longsor di Wonogiri sering mengancam daerah perbukitan. Kali ini jalur di perbatasan Wonogiri-Gunungkidul terancam longsor di beberapa titik.

Solopos.com, WONOGIRI — Tiga lokasi rawan longsor di jalur antarprovinsi yang menghubungkan Kecamatan Eromoko, Kabupaten Wonogiri, dengan Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunung Kidul, DIY, mengancam para pengguna kendaraan bermotor.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Hingga sekarang mobil dan kendaraan berat tetap dialihkan melewati jalur alternatif pascaambrolnya ruas jalan pada Jumat (23/1/2015). Informasi yang dihimpun Solopos.com, Minggu (25/1/2015) menyebutkan selain jalan yang ambrol di Dusun Gempol, Desa Pasekan, Kecamatan Eromoko, masih ada dua lokasi lainnya yang rawan longsor.

Kedua lokasi rawan longsor terletak tak jauh dari jalan yang ambrol. Apabila terjadi hujan lebat selama lebih dari tiga jam dikhawatirkan dua lokasi jalan lainnya ambrol. Kondisi ini sangat membahayakan para pengguna kendaraan bermotor yang tengah melewati jalan tersebut.

Camat Eromoko, Danang Erwanto, mengatakan jarak antarlokasi rawan longsor antara 50-100 meter. Apalagi kondisi jalan cukup terjal lantaran terletak di lereng pegunungan. Terdapat tebing tanah dengan ketinggian lebih dari 15 meter di samping jalan.

“Saya dan unsur musyawarah pimpinan kecamatan [Muspika] Eromoko telah mengecek ke lokasi jalan ambrol. Ada tiga lokasi rawan longsor di sepanjang jalan,” katanya saat dihubungi Solopos.com, Minggu.

Lantaran struktur tanah liat maka mudah longsor apabila diguyur hujan lebat. Dia dan warga setempat telah memasang bambu di sekitar lokasi jalan rawan longsor. Hal itu dilakukan sebagai tanda peringatan bagi para pengguna kendaraan bermotor.

Saat ini, hanya sepeda motor yang bisa melewati jalan. Sementara mobil dan kendaraan berat seperti bus dan truk dialihkan melewati jalur alternatif. “Biasanya mobil dan truk kerap melewati jalan itu, sekarang dialihkan melewati jalur alternatif. Sangat berbahaya kalau mobil maupun truk melewati jalan itu karena bisa terperosok dan terjatuh ke jurang,” ujar Danang.

Lebih jauh, Danang meminta agar instansi terkait segera membangun talut tanah di sepanjang jalan. Sehingga para pengguna kendaraan bermotor tidak khawatir saat melewati jalan. Dia tidak ingin ada korban jiwa saat jalan ambrol.

Di sisi lain, Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri, Bambang Haryanto, mengatakan dia segera mengajukan usulan pembangunan talut tanah di sepanjang jalan ke Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Wonogiri. Apabila jalur tersebut berstatus jalan kabupaten maka kewenangan DPU Wonogiri. Namun apabila berstatus jalan provinsi maka kewenangan DPU Provinsi Jateng.

Bambang menambahkan talut tanah di sepanjang jalan mendesak dibangun lantaran rawan longsor. “Saya belum tahu apakah berstatus jalan kabupaten atau jalan provinsi. Surat pengajuan usulan pembangunan talut tanah akan dikirim ke DPU Wonogiri pada pekan ini,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya