SOLOPOS.COM - Ilustrasi tanah longsor (JIBI/Solopos/Antara)

Longsor Trenggalek mengakibatkan jalan lintas Trenggalek-Ponorogo lumpuh total.

Madiunpos.com, TRENGGALEK — Longsor di Desa Nglinggis, Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Minggu (20/11/2016), menyebabkan jalan provinsi yang menghubungkan Trenggalek dan Kabupaten Ponorogo lumpuh total.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Proses evakusi material dari badan jalan tidak bisa berlangsung segera karena hujan deras dan longsor susulan terus mengintai. “Sampai [Senin, 21/11/2106] sore ini longsor kecil-kecil masih terus terjadi,” ujar juru bicara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Trenggalek, Basuki, seperti dikutip Okezone.com, Senin.

Longsor di kilometer 16 itu terjadi pada Minggu malam. Batu cadas bercampur material tanah merah setinggi lebih dari 20 meter dan lebar 15 meter mengubur badan jalan. Panjang timbunan mencapai 20 meter.

Ekspedisi Mudik 2024

Praktis jalur transportasi menuju Ponorogo lumpuh total. Tidak ada jalur alternatif. Jalan raya Desa Nglinggis merupakan satu-satunya akses menuju Kota Reog.

Selain Ponorogo, mereka yang hendak bepergian ke Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta juga melintasi jalan itu.

Longsor di kawasan itu terjadi berulang kali. Ambrolan material berasal dari bukit kawasan hutan Perhutani setinggi 25 meter. Selain hutan gundul, karakter tanah berpasir yang labil juga menjadi salah satu faktor penyebab longsor.

Tanah berpasir tidak tahan terus menerus digempur curah hujan tinggi. Sekira pukul 05.00 WIB tadi longsor kembali terjadi. Dua jam kemudian atau pukul 07.00 WIB, ambrol kembali menimbun titik yang sama.

Bahkan batu berukuran besar juga menggelinding jatuh. Di titik lain longsor menutup sebagian badan jalan. Khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan petugas menutup total akses jalan.

“Situasinya bahaya. Longsor tidak bisa diperkirakan,” terang Basuki.

Sebelumnya petugas sempat memberlakukan sistem lalu lintas buka tutup. Kendaraan diperbolehkan melintas secara bergiliran. Akibatnya sempat terjadi kemacetan hingga 9 kilometer.

Menurut Basuki, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Provinsi Jawa Timur telah menerjunkan satu unit alat berat di lokasi bencana. Dari pengalaman sebelumnya Pemkab Trenggalek akan mendatangkan alat berat dari eks Karesidenan Madiun jika memang alat berat yang ada dianggap kurang.

Sementara di lokasi bencana BPBD dibantu warga TNI dan Polri bekerja bakti. Mereka bahu membahu menggeser batu besar ke sungai yang berada di bawah jalan raya.

Namun, hingga pukul 17.00 WIB, proses pembersihan, menurut Basuki, masih jauh dari selesai. Bahkan, bila malam ini turun hujan BPBD belum bisa memastikan apakah jalan akan kembali normal pada esok hari.

Sebagai langkah antisipasi malam ini BPBD menempatkan petugas di lokasi bencana. “Rencananya malam ini kendaraan bisa lewat secara gantian. Namun, asal tidak turun hujan sebab kalau hujan bisa terjadi longsor susulan,” kata dia.

Fatkul Hadi, seorang warga Trenggalek, berharap evakuasi material bisa dilakukan secepatnya. Jalan raya Nglinggis merupakan satu satunya akses ke wilayah Jawa Tengah melalui jalur selatan.

Mengingat longsor yang terjadi di Km 16 bukan kali pertama, bahkan sudah rutin setiap musim hujan, dia berharap ada solusi permanen dari pemerintah. “Jika tidak, setiap pengguna yang melintas di sana akan selalu merasa waswas,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya