SOLOPOS.COM - Ilustrasi tanah longsor (JIBI/Harian Jogja/Kusnul Isti Qomah)

Longsor Treggalek merusak 26 rumah di lima desa.

Solopos.com, TRENGGALEK – Sebanyak 26 rumah di Kabupaten Trenggalek rusak akibat terdampak bencana tanah longsor, Rabu (23/11/2016). Empat rumah diantaranya roboh total.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Puluhan rumah terdampak tanah longsor Trenggalek tersebut tersebar di lima desa, yakni lima rumah di Desa Prambon, Kecamatan Tugu; 12 rumah di Desa Sumberdadi, Kecamatan Trenggalek. Kemudian di Kecamatan Bendungan longsor terjadi di Desa Depok yang menimpa enam rumah, Desa Srabah dua rumah dan Desa Masaran, Kecamatan Bendungan satu rumah.

“Untuk di Kecamatan Bendungan sendiri ada sembilan rumah, yang paling parah ada tiga unit di Desa Depok, masing-masing milik Tuminem dan Rastam dan Suparlan, semuanya rusak total dan tidak bisa ditempati,” kata Camat Bendungan, Nur Kholiq, Kamis (24/11/2016).

Dia menambahkan selain menerjang enam rumah, kondisi tebing yang longsor juga mengancam 14 rumah warga yang lain dan mengancam sejumlah akses jalan antar desa.

Sedangkan di Kecamatan Trenggalek, 12 rumah yang tertimpa tanah longsor seluruhnya terjadi di Desa Sumberdari, dari belasan rumah tersebut tujuh diantaranya mengalami kerusakan parah.

“Rata-rata temboknya jebol dan material longsor itu masuk ke dalam rumah, saat ini kami masih melakukan pendataan terhadap keseluruhan rumah yang terdampak tanah longsor ini,” kata Camat Trenggalek, Budianto.

Budianto menguraikan kejadian tanah longsor kali ini terjadi cukup masif dan hampir bersamaan dengan beberapa kecamatan lain, termasuk Bendungan dan Kecamatan Tugu. “Intensitasnya hujan memang cukup tinggi,” ujarnya.

Sementara itu, Camat Tugu, Rudijanto mengatakan, di wilayahnya, jumlah rumah yang rusak akibat terjangan tanah longsor sebanyak lima unit dan seluruhnya berada di Desa Prambon. Dari lima rumah tersebut satu di antaranya roboh total sehingga tidak dapat ditempati.

Ia menyebut kejadian tanah longsor mulai terjadi pukul 18.00 WIB hingga 22.00 WIB kemarin. Tebing-tebing yang ada di belakang perkampungan warga ambrol setelah diguyur hujan deras selama lebih dari tiga jam.

Salah seorang warga Desa Depok yang rumahnya roboh total, Rustam, mengatakan sesaat sebelum terjadi tanah longsor, ia sempat menengok tebing yang ada di belakang rumah.

“Saat itu masih belum ada tanda-tanda sama sekali, kemudian saya mandi, setelah itu tiba-tiba tedengar suara gemuruh dari belakang rumah. Saya dan keluarga langsung lari keluar rumah untuk menyelematkan diri,” ujarnya.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Trenggalek, Joko Rusianto, mengatakan kejadian tanah longsor ini picu oleh hujan deras yang terjadi selama lebih dari tiga jam berturut-turut. Sehingga tebing yang ada di dekat perkampungan warga menjadi labil dan longsor.

Dia menuturkan hujan deras yang terjadi sejak Rabu sore juga mengakibatkan dua sungai di wilayah Trenggalek meluap. Sungai Ngasinan yang berhulu di wilayah Kecamatan Tugu sempat meluap di perkampungan warga di Kelurahan Kelutan, Kecamatan Trenggalek, Sedangkan sungai Bagong yang meluap di perkampungan warga di Kelurahan Tamanan hingga mencapai 70 Centimeter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya