SOLOPOS.COM - Bangunan musala dan gazebo rusak setelah terjadi tanah longsor di Pulisen, Kecamatan Boyolali, belum lama ini. (Istimewa/Kodim Boyolali)

Solopos.com, BOYOLALI -- Peristiwa tanah longsor terjadi di bantaran Kali Kebonso, Kelurahan Pulisen, Kecamatan Boyolali, Jumat (29/1/2021). Peristiwa itu berdampak pada bangunan musola dan gazebo milik warga.

Peristiwa itu tepatnya terjadi di Kebonso RT 06/RW 05, Kelurahan Pulisen, sekitar pukul 02.00 WIB. Menurut Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, Bambang Sinungharjo, tanah di lokasi tersebut tiba-tiba longsor yang mengakibatkan gazebo dan musola warga ikut longsor.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

"Di lokasi masih terdapat retakan tanah yang dapat menimbulkan lonsoran susulan. Di lokasi kejadian sudah ada polisline untuk mengantisipasi adanya warga yang mendekat di lokasi," kata dia dalam keterangan tertulis, Minggu (31/1/2021).

Baca Juga: Pola Makan Sehat Bayi: Tidak Hanya Jenis Makanan, Frekuensi Juga Jadi Perhatian

Tidak ada korban jiwa dari peristiwa itu namun kerugian materiil diperkirakan mencapai Rp100 juta. Peristiwa itu juga disampaikan Petugas dari Koramil 01/Boyolali, Kodim 0724/Boyolali, Koptu Hardono.

Setelah mendapat laporan adanya longsor, pihaknya bersama Pemerintah Desa Pulisen, Bhabinkamtibmas setempat dan BPBD Boyolali langsung mengecek kondisi di lapangan. Menurut Koptu Hardono, tanah longsor terjadi sebagai dampak intensitas hujan yang cukup tinggi.

"Kehadiran kami adalah untuk mengecek dampak yang diakibatkan tanah longsor pada warga binaan kami dan melaporkannya kepada pihak-pihak yang terkait, sehingga dapat penanganan lebih lanjut," kata Koptu Hardono dalam keterangan tertulis. Pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada. Terlebih mereka yang berada di sekitar bantaran sungai. "Sebab pada akhir-akhir ini intensitas hujan masih tinggi," lanjut dia.

Potensi Bencana

Selain itu potensi musibah yang timbul akibat tingginya intensitas hujan juga terus dipantau. Misalnya saja potensi pohon tumbang dan sebagainya. Potensi pohon tumbang di sekitar permukiman warga atau di tepi jalan, dikhawatirkan dapat menimbulkan bahaya bagi warga di sekitarnya.

Baca Juga: Gol Tunggal Gabriel Jesus Kokohkan Posisi Manchester City di Puncak Klasemen

Untuk itu petugas TNI bersama warga untuk memangkas batang pohon yang berpotensi tumbang. Seperti yang dilakukan di wilayah Nogosari. Babinsa Guli Koramil 13/Nogosari, Kodim 0724/Boyolali, Serda Nurman Arif, mengatakan bersama warga Dukuh Miri, Desa Keyongan Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali melakukan pemangkasan dan pemotongan ranting pohon yang rawan tumbang, pada Sabtu (30/1/2021).

“Kegiatan yang kami lakukan bersama warga ini untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak kita inginkan terlebih curah hujan masih cupup tinggi." kata Serda Nurman Arif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya