SOLOPOS.COM - Ilustrasi tanah longsor di jalur jalan Trenggalek-Ponorogo (JIBI/Solopos/Antara)

Warga terdampak berharap, perbaikan tersebut bisa diselesaikan dengan cepat agar aktivitas warga kembali normal.

 

Promosi Berteman dengan Merapi yang Tak Pernah Berhenti Bergemuruh

 

Harianjogja.com, SLEMAN– Perbaikan kerusakan talut sepanjang 30 meter di bantaran Kali Code Dusun Sendowo, Sinduadi, Mlati dimulai Senin (11/4/2016) ini. Warga terdampak berharap, perbaikan tersebut bisa diselesaikan dengan cepat agar aktivitas warga kembali normal.
Juminten, warga RT 10 RW 56 Dusun Sendowo mengatakan, hingga kini sekitar 26 jiwa masih mengungsi pascaamblasnya talut di lokasi tersebut pada Selasa (5/4/2016) lalu. “Hari ini (kemarin) alat berat mulai datang untuk memperbaiki talut yang rusak. Kemungkinan sampai besok (hari ini),” kata Juminten.
Menurutnya, selain alat berat beco mulai dioperasikan, material perbaikan seperti bronjong, batu-batuan dan pasir sudah disiapkan. Warga, katanya, bersama relawan dan tim reaksi cepat (TCR) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mulai bergotong royong melakukan perbaikan. “Untuk sementara, aliran sungai dibendung. Dialirkan ke arah lain agar talut bisa diperbaiki,” ujar Sarijan, Ketua RT 10.
Selain material dan perlengkapan lainnya, di lokasi kejadian juga dibangun dapur umum. Dapur tersebut melayani konsumsi warga yang mengungsi dan relawan yang bekerja memperbaiki talut. “Warga tidak ada yang dimintai biaya. Semua dari pemerintah. Bahkan keberadaan dapur umum ini membantu warga yang mengungsi karena tidak perlu repot memasak,” katanya.
Meski begitu, mereka berharap agar perbaikan talut tersebut bisa segera selesai agar aktivitas warga kembali normal. Pasalnya, sejak talut tersebut mengalami kerusakan warga harus mencari jalan alternatif lainnya untuk sampai ke atas. “Ya mudah-mudahan bisa secepatnya selesai seperti sebelum rusak agar aktivitas warga normal,” harap Juminten.
Sementara, Kepala BPBD Sleman, Julisetiono Dwi Wasito mengatakan pihaknya sudah menyiapkan sekitar seribu sak pasir dan 60 bronjong kawat. Bantuan tersebut digunakan untuk pencegahan longsornya talut. TCR BPBD Sleman, relawan dan warga saling membantu untuk memperbaiki kerusakan talut tersebut. “Untuk mengantisipasi potensi bencana banjir, kami menempatkan alat Early Warning System (EWS) di satu titik,” jelas Julisetiono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya