SOLOPOS.COM - Anggota TNI dan warga menyaksikan lokasi erosi Kali Garuda yang mengancam rumah Paiman di Dusun Karang, Desa Tangkil, Sragen, Senin (14/11/2016). (Moh. Khodiq Duhri/JIBI/Solopos)

Longsor Sragen, erosi Sungai Garuda yang mengancam rumah warga Desa Tangkil bertambah banyak.

Solopos.com, SRAGEN — Erosi tebing Sungai Garuda bertambah hingga 10 lokasi di Desa Tangkil, Kecamatan Sragen. Erosi anak Sungai Bengawan Solo itu mengancam rumah-rumah penduduk di sekitarnya.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala Desa (Kades) Tangkil Agus Sriyanto mengatakan tahun lalu ada tujuh lokasi erosi Sungai Garuda. Satu lokasi sudah diperbaiki oleh Balai Besar Wilayah Bengawan Solo (BBWSBS). Baca juga: Tebing Sungai Garuda Longsor, 4 Rumah Terancam

“Karena sudah diperbaiki satu titik, jadinya tinggal enam titik. Namun, sejak Minggu [13/11/2016] pagi, erosi Sungai Garuda bertambah empat titik. Dengan begitu, sekarang masih ada 10 titik erosi di Sungai Garuda yang mendesak diperbaiki,” kata Agus Sriyanto saat ditemui Solopos.com di Dusun Kerisan, Desa Tangkil, Sragen, Senin (14/11/2016).

Enam lokasi erosi Sungai Garuda tahun lalu sudah dilaporkan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sragen serta Bupati Sragen. Namun, hingga kini belum ada kabar terkait rencana perbaikan tebing kali yang erosi tersebut.

”Sementara ini, perbaikan erosi kami fokuskan di dua lokasi. Rencananya pada Rabu [16/11/2016], kami akan bekerja bakti memasang beronjong isi batu di tebing Sungai Garuda yang mengancam rumah Pak Paiman di Dusun Karang dan rumah Pak Parmin di Dusun Kerisan. Kebetulan kami akan menerima bantuan beronjong kawat dari Korem [074/Warastratama] Solo dan bantuan logistik dari BPBD Sragen,” jelas Agus.

Agus menjelaskan erosi yang mengancam rumah Paiman dan Parmin itu panjangnya sekitar 80 meter. Rencananya, pemasangan beronjong berisi batu itu melibatkan sekitar 200 personel yang terdiri atas sukarelawan BPBD Sragen, anggota Kodim 0725/Sragen, serta masyarakat sekitar.

“Sementara baru dua lokasi erosi yang menjadi prioritas untuk diperbaiki. Lainnya kami masih menunggu kabar dari BPBD Sragen,” terang Agus.

Ditemui di lokasi yang sama, Kepala Pelaksana Harian BPBD Sragen Heru Wahyudi menjelaskan sebetulnya Sragen tidak diguyur hujan pada Sabtu (12/11/2016) malam. Meski demikian, bagian hulu Sungai Garuda di kawasan Ngargoyoso, Karanganyar, diguyur hujan lebat.

Debit air yang tinggi membuat Kali Garuda meluap hingga ke permukiman warga Dusun Kerisan dan Karang, Desa Tangkil, Minggu pagi. “Begitu mendapat kabar Ngargoyoso hujan, saya sudah memprediksi Desa Tangkil akan terkena dampaknya. Oleh sebab itu, saya minta sukarelawan BPBD dan warga sekitar siaga,” jelas Heru.

Heru mengakui masih ada 10 lokasi erosi Sungai Garuda di Desa Tangkil yang perlu segera ditangani. Meski demikian, karena keterbatasan anggaran, penanganan erosi Sungai Garuda menggunakan skala prioritas.

”Usulan sudah disampaikan. Sungai Garuda itu kewenangannya Balai Besar [BBWSBS]. Perbaikan seluruh tebing yang longsor itu tidak bisa dilakukan secara bersamaan. Kami harus memakai skala prioritas,” terang Heru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya