SOLOPOS.COM - Tanggul tanah Sungai Bengawan Solo yang rawan longsor. (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Warga di RW 007 Kelurahan Sewu waswas lantaran tanggul Sungai Bengawan Solo yang berada di dekat rumah mereka rawan longsor. Ancaman longsor di timur Kota Solo ini menyusul tingginya intensitas curah hujan di wilayah Solo dalam beberapa pekan terakhir.

Lurah Sewu, Sri Nindyo, ketika dijumpai Solopos.com, Sabtu (17/1/2014), mengatakan tanggul di wilayah RW007 Sewu masih berupa tanah uruk dan belum dilakukan betonisasi seperti tanggul lain. Tanah uruk tersebut rawan menimbulkan longsor jika diguyur hujan deras.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut dia, pembangunan betonisasi membutuhkan dana yang besar. Sehingga untuk antisipasi banjir, maka dibangun tanggul hanya dengan menggunakan tanah uruk. Sejauh ini, Sri Nindyo mengatakan proyek betonisasi tanggul di Kelurahan Sewu masih menyisakan sekitar 500 meter. Tanggul tersebut masih dibiarkan berupa gundukan tanah dan belum dilakukan betonisasi. Pihaknya hanya meminta warga untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman bencana tanah longsor. “Di bawah tanggul itu ada permukiman warga. Kami minta warga untuk waspada,” pintanya.

Salah satu warga, Siswo mengaku ketir-ketir ancaman bencana tanah longsor. Terlebih lagi hujan deras yang mengguyur wilayah Solo dalam beberapa hari terakhir. “Tanahnya longsor sedikit-sedikit. Tapi kalau dibiarkan terus ya bisa longsor besar,” tuturnya.

Siswo menambahkan bersama warga lain menerapkan sistem jaga secara bergantian jika hujan turun pada malam hari. Hal ini guna mengantisipasi bencana tanah longsor. Material longsoran biasanya sampai menutupi jalan kampung. Kondisi ini, lanjut dia, karena bangunan tanggul hanya dibangun dengan tanah uruk. “Jadi tanah uruk dibuat tanggul tinggi hingga 5 meter lebih. Tanah kalau kena hujan kan langsung longsor,” katanya.

Warga Kelurahan Sewu bersama Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo melakukan penanaman pohon di sepanjang tanggul Sungai Bengawan Solo, tepatnya di RW007. Langkah ini dilakukan guna mengantisipasi bencana tanah longsor di kawasan tersebut. “Karena itu guna mengantisipasi ancaman tanggul longsor dilakukan penanaman pohon di wilayah setempat,” terangnya.

Selain itu pula untuk penghijauan di daerah bantaran Sungai Bengawan Solo. Tanaman ini diharapkan mampu menahan tanggul agar tidak longsor.  Selama ini, Sri Nindyo mengatakan warga di wilayah RW007 kerap didera rasa waswas dan ketir-ketir akan ancaman bencana tanah longsor. Tanggul yang berupa tanah uruk sangat rentan longsor sehingga perlu dilakukan antisipasi akan bencana tanah longsor tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya