SOLOPOS.COM - Suripto, 67, warga Kampung Totosari RT 004/RW 014, Pajang, Laweyan, menunjukkan rumahnya yang terkena longsor, Jumat (17/2/2017). (Muhammad Ismail/JIBI/Solopos)

Longsor Solo mengakibatkan satu rumah di pinggir Kali Jenes Pajang rusak.

Solopos.com, SOLO — Satu rumah warga di pinggir Kali Jenes, Kampung Totosari RT 004/RW 014, Pajang, Laweyan, Solo, terkena longsor, Kamis (16/2/2017) malam. Rumah tersebut dihuni dua keluarga dengan total delapan jiwa.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Pemilik rumah, Suripto, 67, mengatakan rumahnya tepat berada di pinggir Kali Jenes dengan hanya dipisah talut sungai. Hujan deras yang sering terjadi sejak akhir Desember 2016 sampai awal tahun ini membuat Kali Jenes meluap.

“Air Kali Jenes menggerus talut sungai hingga menyebabkan longsor dan mengenai rumahnya. Saya langsung menyelamatkan barang berharga di lokasi lebih aman,” ujar Suripto saat ditemui Solopos.com di rumahnya, Jumat (17/2/2017).

Suripto mengatakan longsor terjadi pada Kamis (16/2/2017) pukul 19.00 WIB. Longsor diawali suara gemuruh di depan rumah. Selang beberapa menit kemudian halaman di depan rumah ambrol bersamaan dengan longsornya talut Kali Jenes.

Ia menjelaskan tembok rumah bagian depan roboh masuk ke Kali Jenes. Kerugian akibat kejadian tersebut mencapai puluhan juta rupiah. Panjang talut longsor tersebut awalnya hanya dua meter kemudian bertambah jadi empat meter akibat banjir kiriman Boyolali masuk ke Kali Jenes.

“Banjir kiriman Boyolali masuk ke Kali Jenes meluap sampai ke rumah warga pukul 23.30 WIB. Saya langsung mengungsi ke lokasi yang lebih aman sampai kondisi sungai kembali normal,” kata dia.

Ia berharap Pemkot Solo membantu memperbaiki rumahnya yang rusak akibat talut Kali Jenes longsor. Hujan diprediksi terjadi sampai Maret sehingga akan memperparah kerusakan talut longsor.

Sementara itu, warga Kampung Blag Bligan RT 001/RW 012, Pajang, Laweyan, Samsuri, mengatakan 13 rumah warga di RT 001 terendam air akibat banjir kiriman dari Boyolali. Jarak antara rumah dengan sungai hanya dua meter. Ketinggian banjir mencapai 30 sentimeter.

“BPBD [Badan Penanggulangan Bencana Daerah] sudah menginformasikan kepada warga agar waspada banjir kiriman dari Boyolali. Saya langsung mengungsi ke pinggir rel kereta api dengan membawa benda berharga,” kata dia.

Ia mengatakan banjir akibat meluapnya Kali Jenes hanya bertahan 30 menit. Setelah itu air kembali normal. Warga langsung kembali ke rumah untuk bersih-bersih.

Kepala Pelaksana BPBD Solo, Eko Prajudhy Noor Aly, membenarkan adanya talut longsor Kali Jenes yang mengancam satu rumah warga Pajang. BPBD telah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk memperbaiki talut dan rumah warga yang rusak akibat lonsor.

“Kami akan mengecek status tanah milik warga yang terdampak longsor terlebih dulu. Pemilik rumah diminta mengungsi jika Kali Jenes kembali meluap,” kata dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya