SOLOPOS.COM - Bukit setinggi 200 meter di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Ponorogo, Sabtu (1/4/2017), longsor. (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Longsor Ponorogo, volume tanah longsor di Desa Banaran mencapai 80.000 kubik.

Madiunpos.com, PONOROGO — Volume material tanah yang longsor dan menimbun Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Ponorogo, diperkirakan mencapai 80.000 kubik.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Volume tanah longsor di Desa Banaran ini mencapai 80.000 kubik,” kata Deputi Bidang Penanganan Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Tri Budiarto, kepada wartawan d lokasi bencana, Senin (3/4/2017).

Ekspedisi Mudik 2024

Tri menyampaikan saat ini telah menyiagakan delapan unit alat berat di lokasi longsor untuk evakuasi dan pencarian korban yang tertimbun longsoran. Evakuasi dan pencarian korban terkendala ketebalan tanah longsoran dan cuaca.

“Kalau pukul 14.00 WIB, biasanya di sini hujan dan ini mengurangi gerak kami sehingga pencarian korban pun dihentikan,” kata Tri.

Dia berkomitmen terus berupaya mengevakuasi dan mencari korban. Hal itu menjadi target utama tim. Lebih lanjut, hasil dari kajian penyebab tanah longsor di Desa Banaran ada beberapa sebab.

Bukit tersebut vegetasinya sudah menipis sehingga membuat akar di tanah juga sedikit. Selain itu, kondisi tanah di bukit tersebut juga rapuh sehingga pada saat hujan mengguyur membuat tanah tersebut longsor.

“Jadi kondisi tanah yang vegetasinya tipis dan tanahnya rapuh mudah terdorong oleh air hujan,” kata dia.

Pantauan Madiunpos.com di lokasi, pencarian korban di lokasi tanah longsor pada hari kedua dihentikan sekitar pukul 13.00 WIB. Penghentian pencarian korban ini karena hujan deras mengguyur wilayah tersebut.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya