SOLOPOS.COM - Kondisi ruangan di SMPN 4 Ngrayun, Ponorogo, yang rusak karena tertimpa material longsoran, Selasa (4/10/2016). (Istimewa/JIBIMadiunpos.com)

Longsor Ponorogo mengakibatkan tiga ruang di SMPN 4 Ngrayun rusak karena diterjang longsor.

Madiunpos.com, PONOROGO — Bencana alam tanah longsor kembali terjadi di Ponorogo. Tiga ruangan di SMPN 4 Ngrayun, Ponorogo, rusak parah akibat diterjang longsor. Akibatnya, kegiatan belajar mengajar (KBM) siswa di ruangan tersebut harus diungsikan ke ruangan lainnya.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kepala SMPN 4 Ngrayun, Gunandi, mengatakan hujan deras yang mengguyur wilayah Ngrayun pada Minggu (2/10/2016) malam mengakibatkan tebing di samping gedung sekolah itu longsor.

Peristiwa longsor tersebut diperkirakan terjadi pada Minggu pukul 22.00 WIB, namun baru diketahui petugas sekolah pada Senin (3/10/2016) pagi. Gunandi mengatakan tebing setinggi delapan meter yang berada di samping bangunan sekolah itu tiba-tiba longsor dan mengenai bangunan sekolah.

Ada tiga ruangan di SMPN 4 yang rusak karena terkena material longsoran. Satu ruang merupakan ruangan praktik keterampilan dan dua ruang lainnya adalah ruang belajar siswa kelas VII.

Gunandi menuturkan kerusakan ketiga ruangan tersebut sangat parah dan sudah tidak bisa digunakan karena tembok bangunan jebol dan material tanah juga masuk ke ruang kelas. “Ada tiga ruangan yang rusak karena diterjang material longsoran,” ujar dia kepada wartawan, Selasa (4/10/2016).

KBM masih berjalan seperti biasa. Namun, siswa yang biasanya belajar di dua ruangan tersebut diungsikan ke ruang lainnya, yaitu di ruang baru dan ruang laboratorium. “Untuk sementara waktu tiga ruangan yang rusak karena diterjang longsor tidak digunakan, siswa kelas VII dipindah ke ruang baru dan ruang laboratorium. Karena ruang laboratorium kan tidak selalu digunakan,” kata Gunandi.

Tebing di samping bangunan sekolah itu, memang sudah berulang kali longsor. Dalam beberapa tahun terakhir sudah terjadi empat kali longsor. Tetapi, longsor kali ini yang paling parah.

Material longsoran di sekolah yang berada di Desa Baosan Kidul, Kecamatan Ngrayun, itu hingga Selasa siang belum dibersihkan. Pegawai sekolah memasang pagar pembatas di sekitar longsoran dan melarang siswa mendekati area tersebut.

Kondisi bangunan di tiga ruang itu juga berbahaya, teras dan atap gedung retak-retak serta tiang bangunan menggantung. “Kami hanya memasang tiang penyangga untuk bangunan yang berpotensi roboh itu. Kami masih takut akan terjadi longsor susulan. Untuk itu, kami melarang anak-anak untuk mendekati ruangan itu,” terang dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya