SOLOPOS.COM - Bantuan logistik menumpuk di salah satu ruang kelas sekolah di Desa Banaran yang diubah jadi gudang, Rabu (5/4/2017). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Longsor Ponorogo, bantuan berupa makanan dan pakaian untuk korban longsor Banaran melimpah.

Madiunpos.com, PONOROGO — Sejumlah korban bencana longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Ponorogo, yang tinggal di pengungsian mengaku bantuan logistik sudah cukup banyak dan lengkap.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Para korban meminta kepada donatur yang ingin membantu lebih baik menyalurkan bantuan berupa uang, bukan barang. Pantauan Madiunpos.com di beberapa pos penyaluran bantuan, Rabu (5/4/2017), ribuan kardus berisi berbagai bantuan berupa mi instan, susu, minyak goreng, air minum kemasan, dan lainnya sudah menumpuk.

Kendaraan pengangkut barang bantuan juga masih terus berdatangan ke lokasi bencana. Posko pengungsian di rumah Kepala Desa Banaran dipenuhi tumpukan kardus berisi makanan dan pakaian. Beberapa dus roti juga terbuka di posko pengungsian itu.

Seorang pengungsi, Ratun, 70, mengatakan seluruh kebutuhan makanan dan pakaian telah terpenuhi di posko pengungsian hingga hari kelima setelah bencana alam itu terjadi. Setiap hari ia juga mendapat jatah makan tiga kali dari sukarelawan.

“Bantuannya sudah banyak, mulai dari makanan dan pakaian, semua ada,” kata dia.

Dia menyarankan donatur yang hendak memberikan bantuan kepada para pengungsi lebih baik dalam bentuk uang tunai. Hal ini karena seluruh kebutuhan logistik para pengungsi sudah terpenuhi dari bantuan yang telah diberikan.

“Saya tidak pegang uang sama sekali. Kalau untuk kebutuhan makan dan pakaian sudah ada,” ujar nenek-nenek yang kehilangan delapan anggota keluarganya itu.

Pengungsi lainnya, Partin, 39, menyampaikan bantuan yang saat ini ada sudah banyak dan melimpah. Namun, salah satu barang yang sulit didapat yaitu bra.

“Semua kebutuhan sudah tersedia, sabun mandi juga sudah ada. Yang belum ada itu bra,” kata dia.

Partin menyampaikan untuk para donatur yang akan memberikan sumbangan kepada para korban lebih baik dalam bentuk uang tunai. Hal ini karena bantuan berupa logistik sudah melimpah.

“Ini ada banyak bantuan berupa roti. Kalau tidak dimakan dan kedaluwarsa kan pasti dibuang, tidak dimakan. Mending kalau dalam bentuk uang,” jelas dia.

Menurut Partin, bantuan berupa uang tentu lebih dibutuhkan untuk menyambung hidup korban setelah bencana ini selesai. Uang tersebut nantinya bisa dibelikan kambing atau ayam untuk para korban.

“Mending membantu berupa uang atau hewan ternak supaya bisa dimanfaatkan setelah bencana ini selesai,” jelas dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya