SOLOPOS.COM - Sejumlah petugas mencari jasad korban tanah longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Jumat (7/4/2017). (Abdul Jalil/JIBI/Madiunpos.com)

Longsor Ponorogo terjadi pada 1 April 2017 lalu.

Madiunpos.com, PONOROGO – Tim kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ponorogo secara tak sengaja menemukan korban kelima bencana longsor di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Ponorogo,

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Ponorogo Setyo Budiono mengatakan korban kelima yang diduga berjenis kelamin pria usia dewasa tersebut ditemukan secara tidak sengaja saat sukarelawan dan tim BPBD melakukan normalisasi Sungai Tangkil yang tersumbat lumpur.

“Jenazah ditemukan sekitar pukul 14.45 WIB saat tim BPBD dan relawan dari Orari melakukan penyemprotan material longsor di alur Sungai Tangkil yang tertimbun lumpur,” kata dia saat dimintai konfirmasi melalui telepon.

Kala itu, lanjut dia, tim sukarelawan yang sedang bekerja mencium bau busuk menyengat seperti bangkai. Pencarian sumber bau kemudian dilakukan dan mendapati satu kaki korban yang menyembul di antara aneka sampah kayu dan akar-akar bambu yang terseret banjir, beberapa hari sebelumnya.

“Dari situ kemudian dilakukan evakuasi bersama warga. Jenazah saat ini telah dibawa ke kamar jenazah RSUD dr. Hardjono Ponorogo untuk dilakukan identifikasi,” ungkap dia.

Menurut Budi, saat ditemukan kondisi jenazah masih utuh namun sudah dalam kondisi membusuk dan melepuh (proses pembengkakan).

“Wajahnya tidak bisa dikenali, tapi jika melihat ciri fisiknya yang dada rata, sepertinya korban ini laki-laki dan yang pasti usia dewasa,” katanya.

Untuk memastikan, lanjut dia, proses identifikasi korban akan dilakukan tim DVI (disaster victim identification) yang didatangkan dari RS Bhayangkara Kediri.

Budi menjelaskan, setelah diperpanjang sepekan masa tanggap darurat bencana di Desa Banaran, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo telah dinyatakan berakhir sejak Sabtu (22/4/2017).

Seluruh unsur BPBD, Tagana dan relawan sebagian besar telah ditarik mundur, namun sejumlah relawan secara bergilir masih ditugaskan, terutama untuk melakukan upaya normalisasi Sungai Tangkil yang tersumbat lumpur.

Korban kelima yang tidak sengaja ditemukan sukarelawan bersama tim BPBD saat normalisasi aliran sungai diduga merupakan korban longsor yang masih hilang dan terseret arus banjir tersebut sebelumnya.

Saat dilakukan operasi pencarian pada H+2 bencana longsor Desa Banaran (Minggu 2/4/2017) hingga minggu kedua (10/4/2017), empat korban berhasil ditemukan dan dievakuasi tim SAR gabungan. Mereka adalah Katemi, 70, Iwan Danang Suwandi, 27, Sunadi, 47, dan Sumaryono, 25.

Longsor di Desa Banaran terjadi pada Sabtu (1/4/2017) sekitar pukul 07.30 WIB saat penduduk di Dusun Tangkil dan sebagian Dusun Krajan yang berada di area rawan terdampak longsor pulang/kembali dari mengungsi pada malam harinya, dan sebagian masih beraktivitas di rumah dan sebagian lagi memanen jahe di bawah lereng Gunung (bukit) Gede setinggi 200-an meter yang ambrol.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya