SOLOPOS.COM - Petugas dari Kepolisian Resort Kulonprogo dan warga gotong royong membersihkan material longsor di salah satu rumah warga di Dusun Sarimulyo, Desa Gerbosari, Samigaluh, Selasa (10/2/2015). (JIBI/Harian Jogja/Holy Kartika N.S.)

Longsor Kulonprogo mulai kembali terjadi.

Harianjogja.com, KULONPROGO — Sejumlah peristiwa longsor telah terjadi dalam sepekan terakhir di wilayah Kecamatan Samigaluh. Meski musim hujan belum datang, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kulonprogo mengimbau masyarakat mulai meningkatkan kewaspadaan terhadap longsor.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala BPBD Kulonprogo, Gusdi Hartono mengatakan, wilayah Kulonprogo ikut terdampak musim kemarau basah yang sedang melanda Indonesia. Meski sudah masuk kemarau, curah hujan masih tinggi. Kondisi itulah yang membuat wilayah di perbukitan menoreh sudah terancam longsor.

“Seharusnya kemarau basah masih sampai Oktober habis. Kita harus selalu waspada,” ucap Gusdi, Kamis (22/9/2016).

Gusdi lalu mengungkapkan, musim hujan diperkirakan mulai pada November mendatang. Namun, masyarakat justru harus semakin waspada. Hal itu bukan hanya berlaku bagi masyarakat di kawasan perbukitan menoreh yang rawan longsor. Masyarakat Kulonprogo bagian selatan pun mesti mewaspadai ancaman banjir.

“Kalau angin kencang itu biasanya saat pancaroba. Jadi tingkat kerawanannya cenderung rendah saat musim hujan,” kata dia.

Setidaknya tiga longsor terjadi di wilayah Samigaluh dalam sepekan terakhir. Longsor pertama terjadi pada tebing setinggi 16 meter dan lebar sekitar 20 meter di wilayah Nglinggo, Desa Pagerharjo, Sabtu (17/9/2016) lalu. Longsor menutup jalan menuju kawasan wisata perkebunan teh yang kemudian ditutup sementara kecuali bagi warga setempat.

Longsor berikutnya terjadi di jalan kabupaten, tepatnya Dusun Mungganglor, Desa Sidoharjo, Rabu (21/9/2016) kemarin. Jalan sepanjang 10 meter longsor hingga 30 meter ke bawah. Tidak ada korban jiwa dan petugas Polsek Samigaluh telah memasang garis polisi di sekitar lokasi kejadian demi menjaga keamanan.

“Hanya tersisa separuh badan jalan. Jalan tersebut masih aman dilalui kendaraan roda dua. Namun apabila mau berhati-hati, roda empat yang jenis kendaraannya kecil juga masih bisa lewat,” ungkap Kapolsek Samigaluh, AKP Lucia Sri Hartati, Rabu malam.

Pada hari dan dusun yang sama, tanah setinggi tiga meter dan panjang 10 meter longsor sehingga mengenai dinding rumah milik warga bernama Jemiran. Longsor tersebut dipastikan tidak memakan korban. Material longsor pun telah dibersihkan melalui kegiatan gotong royong warga setempat bersama relawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya