SOLOPOS.COM - keselamatan 15 warga Mundon, Burikan, Cawas yang tinggal di bawah bukit itu. (JIBI/Solopos/Ashoquib Angriawan)

Solopos.com, KLATEN — Longsor batu tengah mengancam keselamatan warga Mundon, Burikan, Cawas, yang tinggal di bawah bukit kapur. Namun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten tidak berbuat bisa banyak dan hanya mengimbau warga agar selalu waspada.

Pasalnya, bukit kapur yang longsor itu sudah masuk wilayah Kabupaten Gunung Kidul yang berbatasan langsung dengan Cawas, Klaten. Kepala BPBD Klaten, Sri Winoto, mengaku tidak bisa berbuat banyak dengan bencana batu seukuran rumah yang longsor tersebut. “Kami hanya meminta warga agar selalu waspada terhadap ancaman longsor susulan, terutama saat hujan deras,” katanya di Klaten, Jumat (17/1/2014).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dalam waktu dekat ini, pihaknya mengaku akan mengirimkan surat kepada Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Klaten. Pengiriman surat itu bertujuan agar Bappeda segera berkoordinasi dengan Pemkab Gunung Kidul sebagai pemangku wilayah di sekitar bukit kapur yang longsor.

Ekspedisi Mudik 2024

“Karena bukit kapur itu berada di wilayah lain, dalam hal ini Gunung Kidul, kami harus berkoordinasi terlebih dahulu. Sebab, bukit kapur yang ada di Tancep, Ngawen, Gunung kidul itu adalah wilayah perbatasan, harus dibicarakan antarkabupaten,” paparnya.

Hingga kini, BPBD belum menerima surat resmi dari pemerintah Desa Burikan, Cawas, terkait bantuan yang mereka butuhkan. Pihaknya mengaku siap memberikan bantuan jika dibutuhkan. Total, untuk penanganan kedaruratan, BPBD telah menyiapkan anggaran tidak terduga senilai Rp500 juta.

Sementara, Kepala Desa Burikan, Maryadi, mengaku berencana membangun parit supaya batu bisa terhenti saat terjadi longsoran susulan. Kendati demikian, dia belum mengetahui secara pasti kapan akan dimulai pembuatan parit tersebut. “Rencana kami membangun parit, tapi masih kami koordinasikan lagi,” katanya kepada wartawan, Kamis (16/1/2014).

Hingga saat ini, kata dia, di wilayah itu tidak ada kegiatan ronda malam. Hal itu membuat warga semakin waswas karena tidak ada warga yang berjaga saat malam hari. “Namun, yang paling membuat waswas adalah ketika terjadi hujan deras,” imbuhnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, batu seukuran rumah longsor dari tebing kapur yang ada di perbatasan Kabupaten Gunung Kidul dengan Klaten. Akibatnya, longsoran batu yang sangat besar itu mengancam keselamatan 15 warga Mundon, Burikan, Cawas, yang tinggal dibawah bukit.

Batu yang longsor itu memiliki panjang sekitar 8 m dan tinggi lebih dari 3 m. Batu yang jatuh dari tebing kapur setinggi 100-an m itu berhenti di balik rimbunnya semak-semak. Sementara, jarak batu yang longsor dengan rumah warga ada sekitar 300 meter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya