SOLOPOS.COM - Sejumlah warga memantau bukit kapur di Cakaran, Paseban, Bayat yang longsor pada Sabtu (25/1). Kini, warga bersama TNI, polisi dan relawan bergotong royong membuat talut dari kawat bronjong yang diisi material bebatuan. Foto diambil Sabtu. (JIBI/Solopos/Shoqib Angriawan)

Solopos.com, BAYAT—Empat rumah yang ada di bukit kapur Cakaran, Paseban, Bayat masih dalam kondisi rawan terkena bencana. Hal itu menyusul terjadinya longsoran bukit Cakaran yang menimpa satu rumah milik warga setempat, Paiman Hadi Suwarno, 47, akhir pekan lalu.

Kepala Desa Paseban, Al Eko Tri Raharjo, mengatakan dari empat yang rawan tersebut, satu rumah di antaranya kondisinya paling kritis. Pasalnya, rumah itu letaknya di atas bukit kapur yang longsor. Sedangkan, tiga rumah lainnya berada di bawah bukit, termasuk rumah Paiman.
“Kondisi itu membuat empat rumah rawan terkena longsor, apalagi saat ini hujan deras masih sering turun,” paparnya kepada solopos.com, Senin (27/1/2014). Lebih lanjut, dia menjelaskan empat rumah itu dihuni sekitar 30 orang. Jika tidak segera diantisipasi, puluhan orang yang tinggal di bukit kapur Cakaran, Paseban, Bayat bisa terancam.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurutnya, di wilayah bukit Cakaran sering kali longsor saat musim hujan tiba. “Saat musim hujan memang sering kali longsong. Masih beruntung, longsoran hanya mengenai rumah, sampai saat ini belum sampai memakan korban jiwa,” katanya.

Beberapa tahun lalu, Pemerintah Desa (Pemdes) Paseban juga sudah menerima beberapa bantuan untuk penanggulangan bencana di Cakaran. Namun, hingga saat ini bencana longsor masih saja ada.

Pihaknya berharap agar pemerintah bisa memberikan solusi terkait wilayah rawan bencana di Paseban. “Setidaknya dengan penguatan tebing yang berdekatan langsung dengan warga bisa membuat masyarakat lebih tenang,” jelasnya.

Sementara, Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Klaten melalui staf Staf Seksi Kedaruratan Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Klaten, Eddy Santosa, mengatakan pada Sabtu (25/1) hingga Senin kemarin tim gabungan masih melaksanakan kerja bakti di lokasi longsoran. Tim itu di antaranya terdiri atas petugas dari BPBD Klaten, tim SAR, anggota TNI, Polri dan warga.

BPBD juga sudah mengirimkan bantuan logistik kepada korban. “Rencananya, Senin ini kami memasang bronjong yang terbuat dari kawat dan diisi batu di bukit yang longsor. Hal itu dilakukan untuk mencegah longsoran susulan,” katanya kepada wartawan di kantornya, Senin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya