SOLOPOS.COM - Warga Pengkok, Beruk, Jatiyoso, Satiyem, 29, yang tengah hamil sembilan bulan berjalan kaki lima kilometer saat dievakuasi oleh tim gabungan, Minggu (14/2/2016). (Kurniawan/JIBI/Solopos)

Longsor Karanganyar, tim gabungan mengevakuasi seorang ibu hamil 9 bulan dari bencana longsor di Desa Beruk, Jatiyoso.

Solopos.com, KARANGANYAR--Seorang warga Dusun Pengkok, Desa Beruk, Jatiyoso, bernama Satiyem, 29, yang tengah hamil anak keduanya dengan usian kandungan sembilan bulan, akhirnya dievakuasi tim gabungan, Minggu (14/2/2016).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sejak terjadi longsor Rabu (10/2/2016) lalu, Satiyem tetap tinggal bersama suami dan anaknya di Pengkok. Untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tak diinginkan, tim gabungan dikirim untuk menjemput Satiyem.

Salah satu anggota tim, Sri Mulyani, yang juga istri dari Camat Jatiyoso, Sundoro, menuturkan evakuasi Satiyem berlangsung aman dan lancar. Tim sengaja dikirim untuk membujuk Satiyem meninggalkan Pengkok.

Ekspedisi Mudik 2024

“Saya dan rombongan bertemu dengan Bu Satiyem dan suaminya, kami bujuk beliau untuk bersedia pindah ke lokasi yang lebih aman. Mumpung tidak hujan, dan usia kandungan sudah sembilan bulan,” tutur dia.

Beruntung upaya Sri dan kawan-kawan (dkk) membuahkan hasil. Satiyem akhirnya mau pindah dari Pengkok. Tapi selama perjalanan melalui jalur setapak, Satiyem tidak mau ditandu oleh tim sukarelawan.

Dia memilih berjalan kaki bersama anak perempuannya. Sesekali mereka berhenti sejenak untuk menghela napas, dan memulihkan stamina. “Kami sudah siapkan tandu. Tapi beliau memilih berjalan kaki,” imbuh Sri.

Dia menerangkan rombongan membawa Satiyem dan anaknya ke Posko Bencana BPBD di Ngantirejo, Beruk. Setelah beristirahat sejenak, Satiyem diantar ke rumah mertuanya di Desa Wukirsawit, Jatiyoso.

Usia kehamilan anak kedua Satiyem sebenarnya sudah memasuki usia rawan. Sebab hari perkiraan lahir (HPL) anak kedua Satiyem tinggal beberapa hari lagi. “Diperkirakan anak kedua beliau lahir 10 Maret,” kata Sri.

Di sisi lain, Sri mengungkapkan aktivitas warga di Dusun Pengkok berlangsung normal. Warga beraktivitas di tegal dan sawah, sebagian lain berangkat ke pasar. “Warga tetap tenang, seperti biasa,” tambah dia.

Berdasarkan laporan, ada satu warga di Pengkok yang mengalami gangguan kesehatan. Tapi yang bersangkutan masih bisa beraktivitas seperti biasa. Tim BPBD sudah mengirim obat-obatan kepada yang bersangkutan.

Di sisi lain, saluran air bersih menuju Dusun Pengkok dan Pondok yang sempat terganggu akibat terkena longsor, sudah pulih. Warga bisa kembali menikmati aliran air bersih untuk kebutuhan sehari-hari.

Bupati Karanganyar, Juliyatmono, meminta tim gabungan yang beroperasi di lokasi bencana tanah longsor, memprioritaskan keselamatan warga. Akses menuju Dusun Pengkok dan Pondok harus segera dibuka.

Warga yang tinggal di lereng Gunung Lawu diimbau selalu waspada sepanjang musim penghujan. Jangan sampai jatuh korban bila bencana datang. “Prioritaskan keselamatan diri,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya