SOLOPOS.COM - Relawan berusaha mengevakuasi korban longsor di Dukuh Tegalsari, Dusun Bulurejo, Desa/Kecamatan Karangpandan, pada Selasa (29/11/2016) pukul 14.00 WIB. (Sri Sumi Handayani/JIBI/Solopos)

Longsor Karanganyar terjadi di Tegalsari, Bulurejo, Karangpandan.

Solopos.com, KARANGANYAR –Dua petani masih belum ditemukan karena tertimbun longsor tebing setinggi 30 meter di Dukuh Tegalsari, Dusun Bulurejo, Desa/Kecamatan Karangpandan longsor pada Selasa (29/11/2016) pukul 14.00 WIB.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Hingga berita ini diturunkan Selasa malam proses pencarian dihentikan dan akan dilanjutkan Rabu (29/1/2016) besok. Sebagaimana diketahui, tebing longsor Karangpandan terjadi saat delapan orang petani tengah memanen padi. Kedelapan orang tersebut tertimbun longsor.

Lima orang di antaranya selamat, satu orang meninggal, dan dua orang belum ditemukan. Saat kejadian, belasan petani sedang memanen padi di sawah. Namun, sebelum tanah longsor, beberapa di antara petani itu sudah pulang.

Dua orang yang belum ditemukan adalah Darmo atau Daliyem warga Dukuh Tegalsari, Desa/Kecamatan Karangpandan dan Gito Gimin warga Sintru RT 003/RW 003, Desa Doplang.

Sukarmi, salah satu korban selamat mengatakan

Warga Dukuh Nigasan, Desa Karangpandan, Paiman, 66 menjadi salah satu korban selamat. Saat kejadian, Paiman juga hendak memanen padi. Sawahnya ada di selatan sungai. Dia melihat beberapa orang di utara sungai sedang memanen.

“Ada beberapa orang. Ya Sutoyo dan teman-teman itu di utara sungai. Di sawah sejak jam 13.00 WIB. Lalu saya dengar dari atas begitu bunyi ‘krutuk-krutuk’. Ya lari. Itu sawah di utara sungai tersapu tanah longsor termasuk sawah saya. Habis semua.  Orang yang di utara sungai enggak selamat,” ujar dia saat ditemui wartawan di sela-sela menyiapkan pemakaman Sutoyo.

Hal senada disampaikan Samino. Dia dan sejumlah petani sedang memanen padi di sawah. Saat kejadian, Samino berhasil menyelamatkan diri dan menyelamatkan sejumlah petani. Samino menyelamatkan sejumlah orang yang tersangkut di jembatan.

Proses Evakuasi

Wakil Bupati Karanganyar, Rohadi Widodo (tiga dari kanan), melayat ke rumah salah satu korban longsor, Sutoyo, 75, Selasa (29/11/2016). (Sri Sumi Handayani/JIBI/Solopos)

Wakil Bupati Karanganyar, Rohadi Widodo (tiga dari kanan), melayat ke rumah salah satu
korban longsor, Sutoyo, 75, Selasa
(29/11/2016). (Sri Sumi Handayani/JIBI/Solopos)

Wakil Bupati Karanganyar, Rohadi Widodo, meninjau lokasi tanah longsor. Dia menerima informasi tanah longsor dari jejaring sukarelawan di Ngargoyoso.

“Satu korban meninggal segera dimakamkan hari ini. Dua orang masih dicari, kami berharap semoga selamat. Ini tadi enggak hujan hlo. Kami prediksi longsor karena air hujan tadi malam terkumpul dan masuk ke celah tanah sehingga menyebabkan longsor. Ini di luar prediksi,” ujar Rohadi saat ditemui wartawan di lokasi kejadian.

Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Karanganyar, Nugroho, menyampaikan kondisi tanah masih labil. Puluhan sukarelawan dari berbagai organisasi, menghentikan proses pencarian terhadap dua orang yang diduga masih tertimbun tanah longsor. Nugroho menuturkan proses pencarian dilakukan pada Rabu (30/11) pagi.

“Kondisi masih labil. Kami harus memastikan aliran air dahulu. Jangan sampai membahayakan sukarelawan saat evakuasi. Jadi stuktur tanah ini padas. Air langsung mengalir,” ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya