SOLOPOS.COM - Warga Dusun Pengkok dan Pondok, Beruk, Jatiyoso, Karanganyar, berjalan menyusuri jalur setapak di punggung bukit, yang digunakan sebagai jalur alternatif menuju Ngantirejo, Beruk, Minggu (14/2/2016). (Kurniawan/JIBI/Solopos)

Longsor Karanganyar, jalur alternatif sepanjang 1,5 km menghubungkan Desa Wonorejo dan Beruk.

Solopos.com, KARANGANYAR–Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar akan membuat jalur alternatif sepanjang 1,5 kilometer untuk menghubungkan dua desa, yakni Desa Wonorejo dengan Desa Beruk.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pemkab akan membuka jalur melalui Dusun Puntuksari di Desa Wonorejo menuju Dusun Pengkok dan Pondok di Desa Beruk. Pantauan Solopos.com, Pemkab akan memanfaatkan jalan setapak di antara perkebunan warga dan tanah Perum Perhutani. Rencana, Pemkab memperlebar jalan setapak dari satu meter menjadi tiga meter.

Pemkab menggunakan mini ekskavator untuk memapras tebing di sebelah kanan jalan setapak. Lalu, tanah itu digunakan menguruk jurang maupun sebagian lahan perkebunan warga. “Posisi di sini [Beruk dan Wonorejo] rawan longsor. Kami ingin membuka isolasi. Kami memadatkan dan melebarkan jalan setapak menggunakan mini excavator. Pakai alat itu untuk meminimalkan risiko. Mulai secepatnya,” kata Bupati Karanganyar, Juliyatmono, saat ditemui wartawan di Dusun Puntuksari, Wonorejo, Senin (15/2/2016).

Pemkab meminjam mini excavator milik DPU Kota Solo karena mini excavator milik DPU Karanganyar rusak saat tanah longsor susulan pada Jumat (12/2/2016). Yuli, sapaan akrab Juliyatmono, menyampaikan jalur itu akan digunakan sebagai jalur alternatif maupun jalur evakuasi warga.

Orang nomor satu di Pemkab itu sudah berkoordinasi dengan Kepala Desa Wonorejo Sudrajad, Camat Jatiyoso Sundoro Budi Karyanto, Kepala DPU Kabupaten Karanganyar Edhy Sriyatno, Sekda Kabupaten Karanganyar Samsi, dan lain-lain. Bupati menginstruksikan kepala desa menyosialisasikan program itu.

Camat Jatiyoso, Sundoro Budi Karyanto, mengungkapkan komitmen Perum Perhutani memperbolehkan Pemkab menggunakan lahan untuk kepentingan masyarakat. “Kalau Perhutani berkomitmen. Pak Bupati minta kepala desa pendekatan persuasi supaya warga mengikhlaskan tanah yang terkena pelebaran jalur. Sepertinya, hari ini mulai [pekerjaan],” tutur dia saat dihubungi Solopos.com, Selasa (16/2/2016).

Informasi lain menyebutkan pekerjaan itu akan mengenai dua dinding rumah warga di Dusun Pondok, Desa Beruk. Sundoro memastikan excavator tidak akan merusak rumah warga. Sementara itu, Pemkab juga sedang membuka akses jalan dari Dusun Ngantirejo menuju Dusun Pengkok dan Pondok melalui Dusun Tasin.

Pemkab akan membuat jembatan darurat di Dusun Tasin. Lokasinya tepat di bekas jembatan yang terkena longsor kali pertama. Kepala UPT DPU Wilayah Selatan, Sugeng, menjelaskan pekerjaan sudah dilakukan beberapa hari menggunakan excavator besar. “Ini sedang mengeruk tanah di bekas longsor. Bikin jalur aliran tanah longsor kalau ada longsor susulan,” jelas dia saat dihubungi Solopos.com, Selasa (16/2/2016).

Sugeng memastikan lokasi itu aman apabila terjadi longsor susulan. Menurut dia, jalan maupun beton di sekitar pembangunan jembatan darurat masih kuat. Sugeng menjajal dengan menggetarkan alat berat pada jalan yang terputus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya