SOLOPOS.COM - Ilustrasi tanah longsor (JIBI/Harian Jogja/Kusnul Isti Qomah)

Solopos.com, KARANGANYAR – Bencana tanah longsor kembali melanda wilayah Karanganyar. Kali ini, satu rumah milik Wiryo Suparmo, 63, warga RT 002/RW 002, Dusun Tagung, Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, rusak tertimbun longsoran talut tanah pada Senin (6/1/2014) sekitar pukul 16.00 WIB.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Selasa (7/1/2014) menyebutkan hujan lebat mengguyur wilayah Karanganyar selama berjam-jam. Tiba-tiba terdengar suara bergemuruh yang berasal dari atas talut tanah. Tak berselang lama, talut tersebut longsor. Longsoran tanah merusak dinding bagian belakang rumah korban dengan panjang lima meter dan lebar tiga meter. Pada saat bersamaan juga terjadi bencana angin lisus yang menerpa 11 rumah warga di Desa Munggur, Kecamatan Mojogedang. Seluruh rumah mengalami rusak ringan terutama di bagian atapnya.
Kala kejadian korban bersama kedua cucunya berada di dalam rumah. Mereka langsung berlari keluar rumah untuk menyelamatkan diri. Seusai hujan reda, sukarelawan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar dan polisi langsung mendatangi lokasi kejadian untuk memberikan bantuan logistik kepada korban.
Kasi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Karanganyar, Apri Linnawati, mengatakan korban bersama kedua cucunya berhasil menyelamatkan diri sesaat setelah talut tanah longsor. Saat itu, mereka tengah berkumpul di ruangan bagian depan. Untungnya, talut tanah yang longsor hanya menimpa bagian belakang rumah. “Ada tiga orang di dalam rumah, tapi semuanya selamat, tak ada yang luka serius karena longsoran tanah hanya merusak dinding bagian belakang rumah korban,” katanya saat ditemui wartawan di kantornya, Selasa siang.
Sebagian sukarelawan BPBD Karanganyar langsung mengevakuasi para korban ke tempat yang lebih aman. Sementara sukarelawan lainnya bersama warga setempat membersihkan sisa-sisa longsoran tanah yang merusak bagian dinding rumah korban.
Pihaknya selalu berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk menanggulangi bencana alam. Pemerintah desa langsung mengevakusi warganya apabila terjadi bencana tanah longsor. Hal ini dilakukan agar saat terjadi bencana alam tak mengakibatkan korban jiwa. “Kami selalu koordinasi dengan pemerintah desa karena mereka yang mengetahui kondisi daerah rawan longsor di wilayahnya masing-masing,” jelas dia.

Sementara Kepala Pelaksana BPBD Karanganyar, Aji Pratama Heru K, menyatakan berdasarkan perkiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jateng, puncak musim penghujan terjadi antara pertengahan Januari-Februari. Artinya, warga yang berdomisili di lereng Gunung Lawu harus meningkatkan kewaspadaan saat terjadi hujan intensitas tinggi selama berjam-jam. Pihaknya telah menyiapkan sarana dan prasarana bencana alam serta bantuan logistik selama musim penghujan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya