SOLOPOS.COM - Bencana tanah longsor susulan terjadi di Dusun Tasin, Desa Beruk, Jatiyoso, Jumat (12/2/2016) pukul 00.30 WIB. Tanah longsor menyapu lahan pertanian, jembatan, 1 excavator, 1 ekor sapi, 3 ekor kambing, satu rumah dan toko, dan membendung sungai yang mengalir di dekat Dusun Jengglong. (Sri Sumi Handayani/JIBI/Solopos)

Longsor di Karanganyar, tepatnya di Desa Beruk, Jatiyoso, menyapu rumah, alat berat, hingga menimbun jalan.

Solopos.com, KARANGANYAR — Bencana tanah longsor susulan terjadi di Desa Beruk, Jatiyoso, Jumat (12/2/2016) pukul 00.30 WIB. Tanah longsor menyapu desa tersebut dan menghancurkan rumah, alat berat, hingga bangunan sipil.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Beberapa hektare lahan pertanian milik warga di Desa Beruk, satu rumah toko milik warga Dusun Jengglong, Desa Wonorejo, Jatiyoso, satu unit ekskavator milik Pemkab Karanganyar, Jembatan Jengglong, 13 tiang listrik tertimbun, satu ekor sapi, dan tiga ekor kambing, tersapu longsor. Tanah longsor susulan juga membuat jalan setapak dari Dusun Pengkok dan Pondok ke Desa Beruk tidak layak dilalui.

Ekspedisi Mudik 2024

Jalan setapak itu berada di punggung bukit. Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karanganyar berencana melebarkan dan mengeraskan jalan setapak itu agar pelajar dan petani dari Dusun Pengkok dan Pondok tidak terisolasi. Nahas, longsor susulan lebih dulu mengikis sebagian jalan setapak.

Pantauan Solopos.com, longsor susulan melebar ke barat dari longsor kali pertama pada Rabu-Kamis (10-11/2/2016). Luasan longsor susulan 15-20 ha. Longsor susulan menyapu jalan yang sebelumnya dilalui Bupati, Wakil Bupati, dan sejumlah pejabat saat meninjau lokasi itu pada Kamis (11/2/2016). Sebuah ekskavator dikerahkan untuk mengeruk sisa tanah longsor kali pertama terseret sejauh 150-200 meter.

Salah satu warga Dusun Beyan, RT 001/RW 003, Kirno, 36, menuturkan dia mendengar suara serupa ledakan keras dan tanah bergetar serupa gempa. Posisi Dusun Beyan berada di atas lokasi longsor. Dia dan sejumlah warga keluar rumah.

“Duorrr. Begitu suaranya. Ada tujuh kali. Yang [suara] keras itu dua kali. Sikil ngewel karena [tanah] hoyak. Listrik padam pukul 12.30 WIB. Itu hujan rintik-rintik,” kata Kirno saat ditemui wartawan sedang duduk di talud rumah warga sembari melihat bekas longsor.

Keesokan harinya, dia melihat tanah longsor membendung aliran sungai yang melintas di Dusun Jengglong. Polsek Jatiyoso, Koramil Jatiyoso, warga, dan sukarelawan berinisiatif menutup jalan menuju lokasi longsor menggunakan bambu yang dipasang melintang di jalan. Langkah itu dilakukan mengantisipasi longsor susulan. Petugas BPBD Karanganyar telah mengkoordinasikan pengungsian warga.

Sejumlah petugas PLN meninjau lokasi longsor. Mereka mendeteksi 13 tiang listrik tertimbun tanah longsor. Akibat longsor, listrik di empat dusun, yakni Dusun Pengkok, Pondok, Jengglong, dan Puntuksari padam. BPBD membantu mengirim tiga genset ke Dusun Pengkok dan Pondok. Sementara itu, Petugas Operasional DPU UPT Wilayah Selatan, Sugeng, akan mendatangkan ekskavator besar untuk mengambil ekskavator kecil yang tertimbun longsor.

“Ekskavator terbalik. Kami butuh itu untuk membuat jalan alternatif dari Dusun Pengkok dan Pondok ke Desa Wonorejo. Kami gunakan jembatan darurat sepanjang 12 meter untuk membuka akses. Ini masyarakat Dusun Pondok, Pengkok, dan Puntuksari kerja bakti,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya