SOLOPOS.COM - Sebagian jalan Wonorejo-Dayu, Gondangrejo, Karanganyar, longsor akibat guyuran hujan deras, Rabu (28/9/2016) dini hari. (Kurniawan/JIBI/Solopos)

Longsor di Karanganyar terjadi di dua lokasi pada Rabu (28/9/2016).

Solopos.com, KARANGANYAR – Bencana alam tanah longsor terjadi di Dusun Sedonorejo RT 002/RW 008, Desa Segorogunung, Ngargoyoso, Karanganyar, Rabu (28/9/2016) sekitar jam 03.30 WIB.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebuah perigi permanen atau gundukan tanah di samping rumah Prapto Wagimin, 52, ambrol. Berdasarkan data BPBD Karanganyar, perigi tersebut sepanjang 24 meter.

Ekspedisi Mudik 2024

Material tanah yang longsor mengenai sebagian bangunan rumah Sutomo, 34, yang berada di bawahnya. Sebuah garasi kendaraan, tiga kamar tidur, dan satu kamar mandi rusak sedang.
Informasi yang dihimpun Solopos.com dari jejaring sukarelawan tanggap bencana Kabupaten Karanganyar, kerusakan rumah tidak parah lantaran hanya sebagian tembok yang ambrol dan retak.

Hal itu disebabkan volume tanah yang longsor tidak besar. Ketinggian titik longsor dengan rumah hanya empat meter. Diprediksi kerugian materiil akibat musibah itu sekitar Rp28,3 juta. Rinciannya Rp19,2 juta dari longsornya perigi, dan Rp9,1 juta dari kerusakan rumah.

Kepala Pelaksana BPBD Karanganyar, Nugroho, saat dihubungi Espos melalui telepon seluler (ponsel), Rabu. Menurut dia tidak ada korban jiwa atau luka dalam bencana longsor di Segorogunung. “Hanya kerugian materiil, tidak ada korban jiwa atau luka,” kata dia.

Di sisi lain, hujan deras yang mengguyur wilayah Bumi Intanpari sejak Selasa (27/8/2016) malam, membuat ruas jalan Wonorejo-Dayu, Gondangrejo, terancam putus. Sebagian badan jalan, tepatnya di Dusun Sidorejo, Desa Selokaton, longsor Rabu dini hari.

Jalan tersebut merupakan jalur alternatif menuju objek wisata Museum Purbakala Klaster Dayu. “Sebenarnya longsor kecil-kecil terjadi beberapa bulan lalu. Polisi sudah memasang police line. Hujan deras memicu terjadinya longsor susulan,” ujar Kades Selokaton, Sutarman.

Dia berharap Pemkab Karanganyar segera mengambil langkah untuk mencegah terjadinya longsor susulan. Sebab menurut dia lokasi tersebut masih berpotensi longsor bila hujan deras mengguyur.

“Kalau sampai longsor lagi jalur ini bisa terputus,” imbuh Sutarman.

Wakil Bupati Karanganyar, Rohadi Widodo, mengimbau masyarakat dan jejaring sukarelawan tanggap bencana meningkatkan kewaspadaan bila hujan deras mengguyur lebih dari tiga jam. Sebab, selain tanah longsor, bencana banjir juga selalu mengintai.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya