SOLOPOS.COM - Sebauh ekskavator membersihkan longsoran tanah di Karangpandan, Karanganyar, Selasa (26/1/2016). (Sri Sumi Handayani/JIBI/Solopos)

Longsor Karanganyar, ada empat kecamatan yang dilanda tanah longsor sejak Senin lalu.

Solopos.com, KARANGANYAR–Bencana tanah longsor terjadi di empat kecamatan di Kabupaten Karanganyar, yakni Tawangmangu, Kerjo, Jatiyoso, dan Jumantono, sejak Senin-Rabu (1-3/2/2016).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tidak ada korban jiwa akibat kejadian itu. Informasi yang dihimpun Solopos.com dari berbagai sumber, tanah longsor merusak talut, dinding rumah, dan bendungan air irigasi. Camat Tawangmangu, Sibun, menuturkan tanah longsor merusak talut rumah milik Nanik Suparni, di Gondang RT 003/RW 012, Nglebak, Tawangmangu pada Selasa (2/2/2016) pukul 15.30 WIB.

Ekspedisi Mudik 2024

Talut tinggi 5 meter dan panjang 15 meter serta pagar rumah setinggi 1 meter dan panjang 15 meter ambrol. Akibatnya 1.000 bibit sengon di halaman rumah hanyut. Kapolsek Tawangmangu, AKP Riyanto, mewakili Kapolres Karanganyar, AKBP Mahedi Surindra, menuturkan tanah longsor karena luapan air hujan di depan Pasar Tawangmangu. Air tidak dapat ditampung ke kali.

“Warga kerja bakti. Kami minta warga waspada apabila hujan lebih dari 4 jam. Sebelumnya memang hujan sejak pukul 13.15 WIB [Selasa] hingga Rabu siang,” tutur Sibun saat dihubungi Solopos.com, Rabu (3/2/2016).

Kondisi serupa dialami warga Wates RT 001/RW 009, Jumantono, Subandi, 48. Talut rumah ukuran 15 meter x 3 meter ambrol pada Selasa sekitar pukul 16.30 WIB. Selain talut, rumah warga Narito, RT 002/RW 002, Wukirsawit, Jatiyoso, Giyono, rusak karena dinding rumahnya terkena tanah longsor pada Selasa. Tebing yang ada di dekat rumahnya longsor.

Rumah dua warga di Plosorejo juga terkena tanah longsor. Rumah milik Iriyanto rusak pada tembok bagian belakang. Tebing yang berada di belakang rumah longsor pada Senin (1/2/2016). Rumah milik Paiman juga rusak pada bagian teras samping rumah pada Rabu (3/2/2016) pukul 18.00 WIB. Kerugian ditaksir Rp7 juta.

Selain dua rumah, bencana tanah longsor juga merusak bendungan yang dimanfaatkan warga untuk irigasi. Camat Kerjo, Tri Widodo, menuturkan tanggul bendungan Plampeyan di Tawangsari setinggi 8 meter ambrol pada Senin (1/2/2016). Tri menuturkan bendungan itu mendapatkan bantuan APBD Perubahan 2015 karena kondisi serupa.

“Bendungan itu pernah ambrol lalu sudah diperbaiki. Nah ini ambrol lagi tetapi pada bagian lain. Tritisan tanggul yang jebol. Warga dan petani yang memanfaatkan air dari bendungan itu sudah kerja bakti,” ujar dia saat dihubungi Solopos.com, Rabu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya