SOLOPOS.COM - Tim UNS Solo memberikan sosialisasi tentang pemeliharaan alat early warning system (EWS) bencana tanah longsor di Jatiyoso, Rabu (10/9/2021). (Istimewa)

Solopos.com, KARANGANYAR — Bencana tanah longsor yang terjadi di Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar, baru-baru ini membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengevaluasi penempatan alat early warning system (EWS). Pasalnya, lokasi terjadinya longsor beberapa hari lalu ternyata berbeda dari lokasi yang rencananya ditempatkan EWS atau sistem deteksi dini bencana.

Untuk diketahui, BPBD Karanganyar mulai memasang EWS tanah longsor di wilayah rawan. Awal Oktober ini, BPBD memasang 3 unit alat deteksi dini pergerakan tanah itu atau di Kecamatan Jatiyoso. Perinciannya 2 unit di Desa Gondangrejo dan 1 unit di Desa Wonokeling.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

BPBD juga memasang 4 unit EWS lainnya yakni 2 unit di wilayah Kecamatan Tawangmangu dan 2 lainnya di wilayah Kecamatan Karangpandan dan Ngargoyoso. Di Karangpandan, EWS dipasang di Gondang Gentong. Sedangkan di Ngargoyoso EWS rencananya dipasang di Dusun Sabrang, Desa Jatirejo.

Baca Juga: 2 Hari Beruntun Longsor Terjang Karanganyar, Rumah Warga Jadi Sasaran

Namun awal pekan ini, di Ngargoyoso tanah longsor justru terjadi di wilayah Puton, Desa Kemuning. Oleh karenanya, BPBD akan mengevaluasi rencana pemasangan EWS di Jatirejo dan akan dipindah ke Puton.

“Untuk yang di Karangpandan sepertinya fix di Gondang Gentong. Tapi untuk di Ngargoyoso ini kemungkinan akan kami evaluasi untuk dipindah ke Puton yang lebih rawan. Sebab kemarin [awal pekan ini] longsor terjadinya di sana,” ujar Hartoko, Rabu (10/11/2021).

Sementara itu, BPBD juga mengundang sejumlah elemen sukarelawan di Jatiyoso untuk diberi pemahaman tentang pemeliharaan EWS. “Mereka dibekali berbagai pengetahuan tentang pemeliharaan oleh tim dari UNS [Universitas Sebelas Maret/Solo],” ujarnya.

Baca Juga: Satlantas Polres Karanganyar Gelar Operasi 2 Pekan, Catat Tanggalnya

Tujuh EWS tersebut merupakan bantuan dari Pusat Studi Bencana (PSB) UNS Solo dan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek). Karanganyar mendapat 7 unit dan dipasang di lokasi rawan bencana tanah longsor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya