SOLOPOS.COM - Warga berkerumun di lokasi kejadian tanah longsor di lokasi pembangunan talut milik warga di Ngetrep, Desa Kemuning, Kecamatan Ngargoyoso pada Kamis (30/7/2020). (Istimewa/BPBD Karanganyar)

Solopos.com, KARANGANYAR -- Pemerintah Desa Kemuning, Ngargoyoso, Karanganyar, memfasilitasi mediasi korban dan pemilik rumah tempat terjadinya tanah longsor berujung meninggalnya satu pekerja, Jumat (31/7/2020).

Hal tersebut untuk menghindari adanya kemungkinan perselisihan dari kedua pihak. Kades Kemuning, Widadi Nur Widyoko, ketika dihubungi Solopos.com, Jumat, menjelaskan sudah mengundang lima keluarga korban tanah longsor di Ngetrep RT 002/RW 014, Desa Kemuning, Ngargoyoso.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Mereka dipertemukan dengan pemilik rumah tempat terjadinya longsor di rumah satu korban meninggal. Dari mediasi tersebut, ungkap kades yang akrab disapa Yoko itu, korban sudah mengikhlaskan kejadian tersebut. Hal ini lantaran peristiwa tersebut termasuk bencana alam.

2 Warga Sragen Positif Covid-19 Sepulang Dari Karanganyar dan Surabaya

“Tadi pagi [Jumat] kami sudah kumpulkan semuanya bersama Pak RT dan Kadus untuk mediasi. Untuk antisipasi saja kemungkinan yang tidak diinginkan seperti perselisihan. Keluarga korban sudah ikhlas semua karena itu bencana alam. Tidak ada yang tahu kalau akan terjadi seperti ini,” beber dia.

Meskipun begitu, menurut Yoko, pemilik rumah berinisiatif untuk memberikan santunan duka kepada kelima korban longsor di Kemuning, Karanganyar, itu sebagai bentuk tanggung jawab.

Biaya Perawatan

Namun, hal itu tak berarti keempat korban yang dirawat di rumah sakit akan ditanggung semua beban biaya perawatannya. “Kedua pihak sudah sepakat. Memang ada uang duka untuk korban meninggal dan yang luka. Cuma ya tidak full. Semampunya saja dan diterima,” imbuh dia.

Tambah 14 Kasus, Kumulatif Positif Covid-19 Boyolali Tembus 208 Orang

Selain itu, untuk antisipasi adanya longsor susulan, lokasi terjadinya bencana longsor, menurut Yoko, saat ini sudah ditutup dengan garis polisi. Warga sekitar tidak diperbolehkan untuk mendekati lokasi dalam jarak radius 5 meter.

“Sekarang sudah ditutup. Tidak ada yang boleh ke lokasi. Untuk antisipasi saja kalau ada longsor susulan,” terang dia.

Menurut Yoko, di Desa Kemuning, Karanganyar, tersebut sebelumnya tidak ada riwayat bencana longsor. Namun, diperkirakan kondisi tanah gembur dan adanya proyek pembangunan talut memicu adanya longsor tersebut.

Pantau Kesehatan Daging, Dispertan PP Karanganyar Periksa Organ Dalam Hewan Kurban

Sebelumnya, tanah longsor terjadi di lokasi pembangunan talut rumah warga Ngetrep RT 002/RW 014, Desa Kemuning, Ngargoyoso, Karanganyar, Kamis (30/7/2020). Lima orang menjadi korban dari peristiwa tersebut dan satu di antaranya meninggal dunia.

Mereka adalah Suwarno, 36, warga Badran RT 004/RW 005, Desa Kemuning; Sudarno, 48, warga Ngetrep RT 002/RW 014; Ngadiman, 50, warga Milir RT 001/RW 014; Sugimin, 49, warga Klotok RT 004/RW 006; dan Pono, 46, warga Ngetrep RT 002/RW 014.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya