SOLOPOS.COM - Ilustrasi bencana (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, EKUADOR — Sebanyak 24 orang meninggal dan 12 orang lainnya dinyatakan hilang saat bencana alam tanah longsor di ibu kota Ekuador, Quito.

Dilansir dari Antara, Rabu (2/2/2022), Wali Kota Quito, Santiago Guarderas, menyampaikan itu pada Selasa (1/2/2022). Tim penyelamat masih berupaya mencari korban yang diduga terjebak di antara reruntuhan bangunan rumah dan jalan yang tertimbun material tanah longsor.

Promosi BRI Siapkan Uang Tunai Rp34 Triliun pada Periode Libur Lebaran 2024

Wali kota menyebut bencana banjir dan tanah longsor itu menjadi bencana terburuk yang melanda kota tersebut dalam dua dekade terakhir. Bencana alam terjadi pascahujan deras pada Senin (31/1/2022) malam.

Baca Juga : Kecelakaan Maut di Jalan Raya Meksiko, 13 Nyawa Melayang

Akibatnya wilayah ngarai terjadi banjir, tepatnya dekat permukiman pekerja di La Gasca dan La Comuna. Banjir itu membawa lumpur dan batu ke permukiman dan menyebabkan aliran listrik terganggu.

Badan penanganan bencana Ekuador mengatakan 48 orang terluka dalam peristiwa itu. “Kami melihat air sungai yang hitam pekat menyeret apa saja. Kami harus memanjat dinding untuk menyelamatkan diri,” kata warga terdampak bencana, Alba Cotacachi.

Ia mengungsikan dua putrinya dari rumah. “Kami tengah mencari mereka yang hilang,” ujar dia.

Baca Juga : Serangan Udara terhadap Rutan di Yaman Renggut 90 Nyawa

Rekaman video yang beredar memperlihatkan seorang pria berjuang membebaskan diri dari air berlumpur yang menyapu jalanan di kawasan perumahan. Beberapa saksi mengatakan pria tersebut terseret sementara warga lainnya berteriak minta tolong.

Video lainnya menayangkan aliran air menyapu pepohonan, kendaraan, tempat sampah, dan bahkan tiang listrik. Di sisi lain sejumlah orang berupaya menyelamatkan warga lain dari air berlumpur.

Pihak berwenang masih mengantisipasi kemungkinan longsor susulan. Kantor wali kota telah mendirikan tempat-tempat penampungan bagi keluarga terdampak dan mulai membersihkan jalan-jalan di kota itu.

Baca Juga : Gempa Afghanistan Telan Korban 22 Nyawa

Hujan di Quito pada Senin setara dengan 75 liter air per meter persegi. Jumlah itu tertinggi selama hampir dua dekade terakhir. Sejumlah wilayah di Ekuador dilanda hujan deras sehingga membuat sungai meluap dan berdampak pada permukiman penduduk dan jalan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya