SOLOPOS.COM - ilustrasi (dok)

ilustrasi (dok)

WONOGIRI--Mulai awal tahun 2012 hingga hingga Rabu (18/1), setidaknya ada 18 kejadian tanah longsor di Kecamatan Karangtengah. Jumlah itu terhitung banyak jika dibandingkan data bencana alam di Karangtengah tahun 2011. Sedangkan dari hasil pemetaan pihak kecamatan, setidaknya ada 15 bukit yang rawan longsor karena sudah terlihat retakan.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Camat Karangtengah, Hery Indrastiyono, melalui Sekcam, Ari Gotama, mengatakan di tahun 2011 hanya ada 12 rumah dan satu masjid yang rusak akibat tanah longsor dengan total kerugian mencapai Rp 55,8 juta. Sedangkan di awal tahun 2012 yang mencapai 18 kejadian tanah longsor, kerugiannya mencapai Rp 28,3 juta.

“Pada Minggu (1/1/2012), di Desa Purwoharjo terjadi longsor di empat dusun. Disusul dua rumah pada Senin (9/1) di satu dusun di desa yang sama. Kejadian terakhir, pada Minggu (15/1) sore ada lima rumah yakni tiga rumah di Desa Purwoharjo dan dua rumah di Desa Karangtengah yang rusak karena longsor,” paparnya, Rabu (18/1/2012).

Sementara, 15 titik tanah retak yang ada di Karangtengah terdapat di Desa Purwoharjo dengan kedalaman tanah sekitar tiga hingga lebih dari sepuluh meter. Pasalnya, wilayah Karangtengah merupakan wilayah pegunungan. “11 Titik tanah retak merupakan sisa kejadian tanah longsor yang menimpa 11 rumah di empat dusun yakni Nampul, Ngandong, Ngijo, Nglegok. Sedangkan empat titik lainnya ada di empat bukit di Dusun Nampul,” ungkapnya.

(JIBI/SOLOPOS/Ayu Abriyani KP)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya