Longsor Boyolali yakni di jalur Solo-Selo-Borobudur diduga dipicu truk pasir yang kerap melintasi kawasan itu.
Solopos.com, BOYOLALI – Longsor susulan terjadi di Jalur Solo-Selo-Borobudur (SSB), tepatnya di Dukuh Samiran, Desa Samiran, Jumat (13/2/2015) malam. Diduga, longsor tersebut terjadi karena truk pengangkut pasir masih kerap melintasi jalur tersebut.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Pengawas Jalur SSB dari Bina Marga Jawa Tengah, Suwarman, menyatakan longsor tersebut terjadi karena kelebihan beban akibat kerap dilewati truk pasir. Padahal sejak longsor yang terjadi beberapa waktu lalu, truk pasir dilarang melintasi jalur tersebut.
“Memang truk-truk pasir masih melintas di jalur ini. Menurut warga Biasanya lewat di atas pukul 00.00 WIB. Kami sendiri tidak bisa berbuat banyak untuk mengatasi ini,” kata dia saat ditemui
Terkait hal itu, pihaknya akan mengomunikasikan dengan pihak terkait seperti Dishubkominfo dan warga setempat. “Untuk antisipasi sementara mungkin kami persempit jalur ini agar tidak bisa dilewati truk, tapi kami koordinasikan dulu dengan yang lain,” ungkap dia.
Salah seorang warga, Sikam, 28, membenarkan jika truk pasir kerap melintasi jalur tersebut.
“Tadi malam saja [Jumat malam] sekitar pukul 21.00 WIB setelah warga semua pada pulang ada satu truk pasir yang lewat jalur ini, jalannya cukup kencang, sempat menabrak pembatas jalan juga, saya lihat sendiri,” terang warga Dukuh Samiran RT 031/RW 006 Desa Samiran itu.
Sementara itu, Kepala BPBD Boyolali, Nurkhamdani, mengatakan terkait penanggulangan longsor tersebut, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan pihak terkait seperti Bina Marga Jawa Tengah.