SOLOPOS.COM - Petugas kepolisian dari Unit Dikyasa Satlantas Polres Boyolali melaksanakan survei jalan longsor di jalur alternatif Boyolali-Semarang, tepatnya di jalur Gunung Madu, Simo, Senin (23/2/2016). (Hijriyah Al Wakhidah/JIBI/Solopos)

Longsor Boyolali, dua jalur alternatif di Boyolali rawan longsor.

Solopos.com, BOYOLALI–Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Boyolali memantau ketat sejumlah jalur alternatif yang dianggap rawan. Kerawanan terjadi karena di jalur tersebut berpotensi longsor, baik longsor karena faktor alam maupun tangan manusia. Salah satunya jalur alternatif Boyolali-Semarang melalui Gunung Madu, Simo. “Dari hasil survei Unit Dikyasa, jalur di Gunung Madu itu terpantau mulai longsor dan ada retak pada sebagian badan jalan. Jadi kami anggap jalur itu cukup rawan dan kepada pengguna jalan kami minta untuk ekstra hati-hati saat hujan deras,” kata Kapolres Boyolali, AKBP Budi Sartono, melalui Kasatlantas, AKP Yuna Ahadiyah, saat berbincang dengan Solopos.com, Selasa (23/2/2016).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kasatlantas bahkan mengimbau pengendara menghindari jalur tersebut saat hujan deras. Selain di Gunung Madu, jalur alternatif Boyolali-Magelang melalui jalur Solo-Selo-Borobudur (SSB) juga dianggap cukup rawan. Selain kondisi jalan di sejumlah lokasi yang rusak parah, titik rawan juga terpantau di Juranggrawah, Kecamatan Cepogo. Di Juranggrawah ada aktivitas pengerukan tanah. Di lokasi tersebut ada bongkahan tanah di atas tebing yang cukup besar dan berpotensi longsor.

“Ada aktivitas pengerukan tanah di Juranggrawah. Dampaknya, tebing di tepi jalur Cepogo-Selo itu rawan longsor,” kata Kasatlantas.

Aktivitas pengerukan tanah di Juranggrawah ini sudah dipantau ketat oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali. Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan DPU ESDM Boyolali telah memberikan peringatan agar pengerukan tanah dilakukan dengan cara yang benar agar tidak membahayakan jalur lalu lintas.

“Pekan lalu aktivitas pengerukan tanah dengan alat berat di Juranggrawah ini sudah kami minta untuk dihentikan. Ya, ada potensi longsor di tebing sekitar Juranggrawah akibat pengerukan tanah itu,” kata Kabid Energi  dan Sumber Daya Mineral DPU ESDM, Sarju.

Sementara itu, Kasatlantas juga meminta instansi terkait yakni Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) menambah rambu-rambu di jalur rawan tersebut. Setidaknya, rambu-rambu  bisa menjadi peringatan bagi pengendara untuk berhati-hati saat melintas.

Sementara itu, soal jalan yang nyaris longsor di Gunung Madu, Simo, Kepala DPU dan ESDM Boyolali, M.Kodri, segera mengecek kondisi infrastruktur di jalur tersebut. Sementara Unit Reaksi Cepat (URC) segera bekerja untuk memperbaiki jalur Gunung Madu. “Tim kami di URC sudah pantau ke lokasi, memang cukup rawan di sana. Nanti segera diperbaiki,” kata Kabid Bina Marga, Nyoto Widodo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya