SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Dok)

Longsor Bogor menimbun 12 penambang yang berada di dalam galian ilegal.

Solopos.com, BOGOR – Sebanyak 12 penambang tertimbun di dalam lubang galian ilegal di Gunung Pongkor, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, sejak Senin (26/10/2015) lalu, namun baru diketahui pada Selasa (27/10/2015) kemarin.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pada Rabu (28/10/2015), sebanyak 200-an personel gabungan diterjunkan untuk melakukan evakuasi. Tim DVI dari Mabes Polri juga didatangkan ke lokasi longsoran.

“Tim DVI Mabes Polri juga akan kita datangkan. Sudah dalam perjalanan menuju ke sini,” kata Kapolres Bogor AKBP Suyudi Ario Seto di PT Antam, Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor, seperti dilansir Detik, Rabu.

Tim DVI, kata Suyudi, nantinya akan dibutuhkan untuk mengidentifikasi penambang yang tertimbun dalam lubang galian ilegal. “Jadi nanti setelah korban berhasil dievakuasi, akan dibawa dulu ke sini [PT Antam] untuk diidentifikasi dulu oleh tim DVI,” kata Suyudi.

Suyudi menjelaskan, lokasi longsoran yang menimbun 12 penambang ilegal tersebut berada di lokasi yang berbahaya.

Selain memiliki tanjakan yang sangat curam, juga berada di tebingan dengan jurang yang berada di sisi kanan dan kiri jalannya.

“Artinya dibutuhkan orang-orang yang berpengalaman dan alat-alat yang memadai,” tutur Suyudi.

Dia mengatakan deluruh penambang yang terjebak longsor di lokasi penambangan tanpa izin adalah warga Kecamatan Nanggung, Bogor.

Suyudi mengatakan, mereka yang tertimbun longsor di lubang galian penambangan tanpa izin adalah para penambang liar yang melakukan penambangan secara ilegal di kawasan tambang milik PT Antam (Persero) Gunung Mas Pongkor, Kecamatan Nanggung.

Ia mengatakan para penambang melakukan galian emas di lubang yang sudah pernah ditutup oleh petugas gabungan dalam operasi penertiban penambang liar September 2015.

Saat itu, kata dia seperti dilansir Antara, sebanyak sekitar 241 lubang yang ditutup baik secara permanen maupun semi permanen.

“Kita sudah berkali-kali menyampaikan kepada warga untuk menghentikan aktivitas pencurian ini, kita sampaikan sanksi pidananya dan juga bahaya yang kapan waktu mengancam nyawa, seperti yang kita khawatirkan terjadi hari ini,” kata Suyudi.

Sementara, Sekretaris Perusahaan PT Antam (Persero) Tri Hartono memastikan operasional perusahaannya tidak terganggu akibat longsor tambang ilegal di areal milik perusahaan itu.

“Kejadian tersebut tidak mengganggu operasional perseroan dan tetap berjalan normal,” kata Tri dalam siaran pers yang diterima Antara di Bogor, Rabu.

Tri mengatakan perusahaan menyatakan prihatin dengan kejadian longsor yang diduga menimbun 12 orang penambang tanpa izin di kawasan tambang emas Pongkor.

“Kepolisian sedang melakukan penanganan perihal kejadian. Berdasarkan informasi dari Kepolisian diduga sebanyak 12 penambang tanpa izin tertimbun di lubang galian ilegal yang dilakukan mereka,” katanya.

Lokasi longsor berada di areah pertambangan PT Antam, Desa Bantar Karet. Posisi penambangan liar cukup terjal berada di atas bukit dengan kemiringan sekitar 100 hingga 120 derajat.

Akses untuk mencapai lokasi cukup jauh dengan menempuh perjalanan satu jam dengan kendaraan dari pos PT Antam, lalu berjalan kaki sejauh satu jam menuju lokasi longsor.

Adapun data 12 penambang yang tertimbun longsor yakni :

1. Ade warga Kampung Pasir Maung, Desa Parakan Muncang

2. Yogi warga Kampung Cogrek, Desa Parakan Muncang.

3. Ukon, warga Kampung Cogrek, Desa Parakan Muncang.

4. Solikin warga Kampung Tangseng, Sukajaya, Cigudeg.



5. Junet warga Kampung Tangseng, Sukayaja, Cigudeg.

6. Roy warga Kampung Tangseng, Sukayaja, Cigudeg.

7. Handi warga Kampung Tangseng, Sukayaja, Cigudeg.

8. Didi warga Kampung Tangseng, Sukayaja, Cigudeg.

9. Mista warga Kampung Tangseng, Sukayaja, Cigudeg.

10. Indra warga Kampung Legok Cauk, Desa Curuk Bitung.

11. Holil warga Kampung Legok Cauk, Desa Curuk Bitung.

12. Ajit warga Kampung Cibeber Kidul, Desa Curug Bitung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya