SOLOPOS.COM - Camat Juwiring, Joko Hendrawan (kiri) didampingi Kepala Desa Serenan, Akip (tengah) dan warga Serenan, Haryanto meninjau bantaran Sungai Bengawan Solo yang longsor di Serenan, Juwiring, Klaten, akhir pekan kemarin.

Camat Juwiring, Joko Hendrawan (kiri) didampingi Kepala Desa Serenan, Akip (tengah) dan warga Serenan, Haryanto meninjau bantaran Sungai Bengawan Solo yang longsor di Serenan, Juwiring, Klaten, akhir pekan kemarin.

KLATEN–Sejumlah warga bantaran Sungai Bengawan Solo di Serenan, Juwiring, Klaten ketar-ketir.  Karena tanah di bantaran sungai dekat rumah mereka yang longsor beberapa tahun lalu, sampai menjelang musim penghujan ini belum diperbaiki.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Beberapa waktu lalu memang ada orang hang mengaku petugas dari Proyek Bengawan Solo meninjau langsor di bantaran ini. Tetapi sampai sekarang longsor di pinggir rumah saya ini belum diperbaiki,” ujar salah seorang warga setempat, Haryanto, 36, ketika ditemui di sela-sela menerima kunjungan Camat Juwiring, Joko Hendrawan, akhir pekan kemarin.

Akhir pekan kemarin Joko dan Kapolsek Juwiring, AKP I Wayan Nartha meninjau lokasi longsoran di Serenan. Mereka datang ke lokasi mendatangi sejumlah warga diantar Kepala Desa (Kades) Serenan, Akip.

Menurut Haryanto, dulu jarak rumah orangtuanya dari bibir Sungai Bengawan kira-kira 20 meter. Namun karena beberapa kali bantaran sungai di dekatnya longsor, salah satu bagian rumahnya harus dibongkar. Sebab jika tak dibongkar, bangunan rumah itu akan runtuh bersama dengan longsoran tanah di dekatnya.

“Bangunan gandok [salah satu ruang pada rumah adat Jawa] milik ayah saya sudah dibongkar. Karena longsor sudah dekat sekali dengan rumah ayah saya,” papar dia.

Sementara itu Kades Serenan mengatakan beberapa waktu lalu petugas dari Balai Besar Bengawan Solo sudah mendatangi lokasi. Ketika itu mereka berencana memasang bronjong berisi batu guna menahan longsor. Namun hingga kini pemasangan bronjong untuk barikade menahan gerusan air belum terealisasi.

Sementara itu Camat Juwiring yang ditanya kemungkinan rekolasi kira-kira tujuh kepala keluarga yang rumahnya terancam longsor, menyatakan pihaknya masih mencari tempat yang cocok. Namun pada prinsipnya warga mengaku siap direlokasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya