SOLOPOS.COM - Sejumlah anggota Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) mengikuti lomba thek-thek di Kantor Kecamatan Pasar Kliwon, Solo, Sabtu (30/11/2013). Acara tersebut untuk membudayakan kegiatan ronda keliling di masyarakat. (JIBI/Solopos/Maulana Surya)

Kentongan biasanya digunakan sebagai alarm atau sinyal komunikasi yang ada di poskamling. Penggunaanya pun hanya digunakan pada saat-saat tertentu, yakni memberi sinyal atau pertanda ada bahaya keamanan.

Namun ada yang berbeda saat alat pemukul yang terbuat dari batang bambu atau batang kayu ini, oleh para anggota perlindungan  masyarakat (Linmas) dimainkan dengan menghasilkan alunan suara yang indah. Ya, puluhan anggota Linmas se-Kota Solo mengikuti Lomba Thek-Thek babak penyisihan anggota Satuan Linmas di Kecamatan Pasar Kliwon, Sabtu (30/11/2013).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dihadapan juri dari Polresta Solo, Dinas Kebudayaan dan Parwisata (Disbudpar), SMK N 8 dan kecamatan, para anggota Linmas ini menampilkan atraksi musik menggunakan kentongan dengan lagu wajib Solo Berseri. Seperti halnya penampilan tim Linmas dari Kelurahan Joyosuran yang juga memainkan lagu Gambang Suling sebagai lagu pilihan lainnya.

Musik yang dihasilkan tak main-main, terdengar begitu indah perpaduan kentongan dan alat musik lainnya. Mahmudi, anggota Linmas Joyosuran ketika dijumpai solopos.com, mengaku hanya latihan dua kali untuk mengikuti lomba thek-thek tersebut. Tidak ada persiapan khusus yang dilakukan bersama timnya. “Sepekan hanya latihan dua kali saja. Kemudian langsung tampil di sini,” katanya.

Mahmudi menuturkan sangat bersemangat mengikuti lomba thek-thek. Baginya, lanjut dia, lomba thek-thek bisa menjalin kebersamaan dengan anggota Linmas lainnya. Selain itu yang terpenting lomba diharapkan mampu mengingatkan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) akan peningkatan kesejahteraan bagi anggota Linmas.

“Pemkot agar lebih bisa melihat keberadaan kami, utamanya tentang kesejahteraan linmas yang memang masih sangat minim,” tuturnya.
Senada disampaikan anggota Linmas lain, Waliman. Dia sangat berharap ada peningkatan kesejahteraan bagi anggota Linmas. Waliman mengatakan honor anggota Linmas hanya Rp22.500 per sif per harinya. Padahal dibandingkan dengan kerja Linmas sebagai ujung tombak keamanan wilayah sangat jauh.

“Kami kerja mengamankan wilayah ini. Jadi kami berharap honor bisa ditingkatkan,” harapnya.

Ketua Panitia, Suwoto mengatakan lomba thek-thek digelar sebagai upaya membudayakan kembali Linmas dengan alat thek-thek dalam menjaga keamanan wilayah. Selain itu memberikan suntikan semangat anggota Linmas untuk terus melakukan ronda keliling sehingga membantu menjaga keamanan masyarakat.

Tidak hanya itu, lomba thek-thek juga memberikan tambahan wawasan pengetahuan bagi anggota Linmas dalam menggunakan peralatan thek-thek untuk kegiatan keamanan keliling dan membekali anggota Linmas agar tampil memainkan alat thek-thek dalam mendukung tugas pengamanan wilayah.

“Babak final akan digelar pada Selasa, 3 Desember nanti. Total peserta ada 56 tim, terdiri atas Kecamatan Banjarsari 14 tim, Laweyan 12 tim, Serengan 8 tim, Pasar Kliwon 10 tim dan Kecamatan Jebres 12 tim,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya