SOLOPOS.COM - Kasubag Bin Ops Polda Jateng, Kompol Hartono, saat berada di Pos Satkamling Dukuh Kelat RT 005/RW 005, Desa Jelok, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali, Jumat (2/6/2023). (Solopos.com/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Pos Satkamling Dukuh Kelat RT 005/RW 005, Desa Jelok, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali pada Jumat (2/6/2023) malam ramai didatangi warga. Seorang pencuri yang menyatroni salah satu rumah warga baru saja dibawa warga ke Pos Satkamling RT 5 tersebut.

Setelah dibawa ke Pos Satkamling, warga lain yang tahu jika pencuri telah tertangkap langsung mendatangi tempat tersebut. Mereka terlihat marah dan akan melakukan aksi main hakim sendiri.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Beruntung, Babinsa dan Bhabinkamtibmas Desa Jelok mampu melerai dan menenangkan warga Dukuh Kelat. Selanjutnya, pencuri tersebut digelandang ke kantor polisi.

Kegiatan tersebut merupakan simulasi dalam lomba Satkamling tingkat Polda Jateng. Satkamling RT 005 di Dukuh Kelat, Desa Jelok, terpilih mewakili Boyolali dalam penilaian tingkat Polda Jateng.

Hadir dalam simulasi tersebut, Kasubag Bin Ops Polda Jawa Tengah (Jateng) sekaligus sebagai tim penilai Polda Jateng, Kompol Hartono. Selain itu terdapat pula pejabat Polres Boyolali, Kodim Boyolali, Camat Cepogo, hingga Kades Jelok. Mereka turut turut menjadi saksi dalam simulasi tersebut.

Mereka berhasil mengamankan pencuri yang menyatroni dukuh mereka, Kasubag Bin Ops Polda Jawa Tengah (Jateng), Kompol Hartono, ikut menyaksikan penangkapan pencuri oleh warga tersebut. Tak hanya simulasi penangan pencuri, warga juga memperagakan simulasi penanganan kebakaran.

Kompol Hartono mengungkapkan Satkamling di Dukuh Kelat menjadi area yang dinilai pertama se-Jawa Tengah. Ia mengungkapkan total peserta yang akan dinilai ada 35 Satkamling dari masing-masing perwakilan jajaran Polres se-Jawa Tengah.

“Penilaian akan kami lakukan hingga 12 Juni 2023. Kemudian nanti minggu [pekan] akan ada evaluasi di Polda, lalu di minggu keempat sudah ditangani Mabes Polri,” ujarnya kepada wartawan saat ditemui di sela-sela acara.

Ia menjelaskan kegiatan tersebut sebagai perintah dari Mabes Polri untuk senantiasa meningkatkan Harkamtibmas jelang Pemilu 2024. Salah satunya dengan Pamswakarsa atau Pasukan Pengamanan Masyarakat Swakarsa.

Kompol Hartono mengungkapkan Polri tidak akan mampu jika bekerja sendiri. Menurutnya, dibutuhkan kerja sama masyarakat dalam kegiatan Satkamling.

Lebih lanjut, Kompol Hartono menjelaskan ada beberapa kriteria yang dinilai dalam lomba Satkamling tersebut, seperti sumber daya manusia (SDM) yang memiliki bobot nilai 25 persen. Lalu sarana prasarana, binsatkamling, dukungan masyarakat, dan sebagainya.

“Dukungan warga setelah kami cek banyak sekali, termasuk dukungan anggaran. Ada gotong royong bareng-bareng, padahal di sini hanya 28 KK. Jadi istilahnya ada jimpitan, itu dibukukan, digunakan untuk kebutuhan warga sendiri atau RT,” kata dia.

Selanjutnya, Kompol Hartono mengatakan jika Satkamling Dukuh Kelat Desa Jelok bisa meraih nilai terbaik di Polda Jateng, maka bisa melanjutkan lomba di tingkat Mabes Polri.

Kades Jelok, Suparno, merasa bangga karena salah satu Satkamling di desanya dapat mewakili Polres Boyolali ke tingkat Polda Jawa tengah. Ia mengungkapkan kerja sama tiga pilar yaitu dari desa, kepolisian, dan TNI di Jelok telah berjalan bagus sejak lama, dan paling terasa semasa Covid-19 melanda.

Suparno mengungkapkan persiapan yang dilakukan warganya untuk menghadapi penilaian tersebut telah dilaksanakan hampir dua bulan lamanya.

“Mulai dari sosialisasi, persiapan, hingga gladi bersih itu minggu-minggu ini tidak ada berhentinya. Kami berusaha menyajikan yang terbaik, terlepas dari segala kekurangan pada malam hari ini,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya