SOLOPOS.COM - Para pengunjung CFS Wonogiri menjajal tumpeng yang dilompakan pada Lomba Tumpeng Hias yang diadakan Paguyuban Pedagang CFS Wonogiri, Minggu (21/8/2022). Peserta lomba merupakan perwakilan dari masing-masing zona pedagang yang berjumlah 11 zona. (Solopos.com/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Pedagang car free sunday (CFS) Wonogiri seperti tak ingin ketinggalan dalam peringatan hari ulang tahun (HUT) ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia. Mereka pun mengadakan lomba hias tumpeng yang diikuti oleh masing-masing zona pedagang di CFS Wonogiri, Minggu (21/8/2022).

Pantuan Solopos.com di lapangan, terdapat 11 tumpeng yang dijejer memanjang di atas meja berwarna merah dan putih. Tumpeng-tumpeng itu milik pedagang dari 11 zona pedagang yang ada di CFS Wonogiri. Tumpeng dihias sedemikian rupa. Antara tumpeng satu dengan yang lain memiliki ciri khas masing-masing.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Isian tumpeng tak selalu nasi kuning seperti tumpeng pada umumnya. Ada isian tumpeng yang menggunakan nasi putih. Bahkan ada pula isian tumpeng berupa jajanan pasar. Tidak ada aturan baku dalam perlombaan. Mereka dibebaskan berkreasi sesuai dengan kreativitas peserta masing-masing.

Sementara itu, juri lomba merupakan pengunjung CFS. Mereka diminta menilai tumpeng mana yang paling menarik hiasannya. Sistem penjurian dilakukan dengan cara memungut suara dari para pengunjung. Pemenang lomba adalah yang terbanyak mendapatkan suara dari 120 pemilih yang sudah mendaftar. Baik pedagang maupun pengunjung tampak antusias mengikuti perlombaan.

“Kegiatan ini tidak lain untuk memperingati  HUT ke-77 Kemerdekaan Indonesia. Selain itu, memeriahkan dan menyemarakkan CFS Wonogiri. Kami ajak para pedagang menjadi pesertanya. Masing-masing zona harus mengirim satu tumpeng. Ada 11 zona pedagang di sini, sehingga jumlah tumpengnya ada 11,” kata Ketua Paguyuban Pedagang CFS Wonogiri, Aswin Asmoro Ady, saat berbincang dengan Solopos.com selepas acara lomba hias tumpeng di CFS Wonogiri, tepatnya di jalan Ir. Soekarno Wonogiri, Minggu (21/8/2022).

Baca Juga: 11 Tumpeng Hias akan Dilombakan di CFS Wonogiri, Ada Nasi Tumpeng Buah Naga

Untuk menjadi pemenang, pedagang dari masing-masing zona harus pintar-pintar mempromosikan agar pengunjung menaruh hati pada tumpengnya. Sehingga pengunjung berkenan memilih tumpeng itu sebagai tumpeng terbaik.

Meski begitu, pedagang tidak boleh memaksa pengunjung memilih tumpengnya. Penilaian harus sesuai dengan apa yang menjadi pilihan pengunjung sendiri.

Pengunjung yang menjadi juri hanya dibatasi sebanyak 120 orang. Mereka diberikan sepucuk kertas untuk menuliskan tumpeng mana yang menjadi pilihannya.

Setiap tumpeng diberi nomor sesuai dengan nomor zona pedagang. Pengunjung juga diminta menuliskan nama dan nomor handpohone (HP). Bagi pemilih yang beruntung, bisa mendapatkan doorprize yang disediakan panitia lomba.

Baca Juga: Jadwal Lengkap Festival Agustus Merdeka di Wonogiri Sebelum Padi Reborn

“Setelah pemungutan suara selesai, panitia menghitung suara tersebut. Hasilnya, tumpeng milik pedagang zona tujuh menjadi pemenangnya. Tumpeng itu mendapatkan 35 suara. Hanya satu tumpeng yang keluar menjadi juara. Pemenang juara mendapatkan hadiah berupa aneka minuman kemasan seperti kopi, teh, dan lainnya. Hadiah itu kemudian dibagikan kepada pedagang di zona tujuh,” jelas dia.

Begitu selesai lomba, tak kurang dari setengah jam tumpeng-tumpeng itu ludes diserbu para pengunjung. Meski tak sampai berebut, mereka sangat antusias menjajal tumpeng hias tersebut. 

Para pedagang pun mengaku senang dengan kegiatan perayaan tersebut. Salah satunya, Parti. Menurutnya, kegiatan perayaan itu menambah ramai pembeli di lapak dagangannya.

Parti menjual aneka makanan seperti pecel, oseng-oseng, gorengan, beserta aneka minuman rasa. Lapak parti berada di zona tujuh yang terletak di depan Kantor Telkom. 

Baca Juga: Penambahan Pembatas Jalan di CFS Wonogiri Batal, Ini Gantinya

“Zona sini [zona tujuh] dapat juara. Alhamdulillah dapat kopi, teh, dan minuman kemasan lain. Senang ada kegiatan seperti itu, jadi ramai. Kemarin pedagang iuran Rp5.000 untuk bikin tumpeng. Seru sekali,” ujar Parti.

Pedagang CFS Wonogiri dari Zona 12, Timur Nawangsari, mengaku antusias mengikuti lomba hias tumpeng. Kepada Solopos.com, Sabtu, Timur mengaku menawarkan diri ke panitia membuat tumpeng hias. Dari 40-50 pedagang di zona 12, semula tak ada yang berinisiatif mengikuti lomba hias tumpeng.

“Saya risih karena tidak ada yang berani maju ke perlombaan. Setelah enggak ada yang maju, saya menawarkan diri biar dari zona 12 ada yang mewakili. Di sisi lain saya antusias juga dalam perlombaan itu,” ungkapnya.

Dia membuat tumpeng Dengan modal Rp250.000, Timur mengaku membuat tumpeng berukuran sedang. Jika biasanya nasi tumpeng berwarna kuning, kali ini tumpeng yang dibikin berwarna merah putih. Hal itu disesuaikan dengan tema lomba, yaitu Merah Putih.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya