SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Lomba geguritan di Solo minim peserta.

Solopos.com, SOLO — Lomba Geguritan SMK se-Solo atau lomba membaca puisi menggunakan bahasa Jawa minim peserta.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kegiatan yang digelar di SMK Batik 1 Solo itu hanya diikuti 13 peserta. Salah seorang juri lomba, Bagus Wahyu Setiawan, mengatakan peserta terdiri atas sembilan orang putri dan empat orang putra.

“Tidak semua SMK mengirimkan siswanya untuk mengikuti Lomba Geguritan,” kata dia kepada Solopos.com di SMK Batik 1 Solo, Selasa (5/9/2017). SMK yang mengikuti lomba pada Senin (4/9/2017) adalah SMKN 1, SMKN 4, SMKN 5, SMKN 6, SMKN 8, SMK Muhammadiyah 4, SMK Santo Michael, SMK PGRI 2, dan SMK Santo Yosep.

Menurut Bagus, SMK Batik 1 Solo sebagai tuan rumah tidak mengirimkan wakil agar lomba berjalan fair. Bagus menyatakan Lomba Geguritan yang digelar Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) bahasa Jawa Solo bertujuan menyeleksi peserta yang akan mewakili lomba tingkat Provinsi Jawa Tengah.

“Juara pertama putra dan juara pertama putri mewakili Solo pada Lomba Geguritan yang digelar MGMP bahasa Jawa Provinsi Jawa Tengah,” kata dia.

Tim dewan juri beranggotakan Bagus Wahyu Setiawan (SMK Batik 1), Tri Purwadi (SMKN 6), dan Sri Handayani (SMKN 1). Setelah melakukan penilaian yang meliputi vokal, penghayatan, ekspresi, dan bahasa yang jelas, mereka memutuskan juara I putra diraih Prianggo Kukuh (SMKN 8).

Juara II adalah Muh. Rangga A. (SMKN Muhammadiyah 4) dan Wahyu S (SMKN 5). Untuk kategori putri Juara I adalah Novi Carlina (SMKN 6), Sherliya (SMKN 4), dan Ayu Safitri (SMKN 8). “Lomba Geguritan ini baru kali pertama digelar. Sebelumnya lomba penulisan aksara Jawa,” jelas Bagus.

Mengenai minimnya jumlah peserta, menurut Bagus, kemungkinan para siswa tidak siap karena tidak mudah membaca geguritan. “Sebenarnya geguritan masuk dalam kurikulum dan diajarkan kepada siswa di sekolah,” kata dia.

Ketua MGMP bahasa Jawa SMK Solo, Purnadi, mengungkapkan minimnya peserta antara lain karena pemenang harus menanggung biaya sendiri saat mengikuti lomba tingkat Provinsi Jawa Tengah. Lomba itu akan digelar di Kendal. “Kalau kemampuan siswa sebenarnya tidak masalah karena telah mendapatkan pelajaran geguritan di sekolah,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya