SOLOPOS.COM - Asrama Haji Donohudan, Kabupaten Boyolali, mulai menampung pasien Covid-19 untuk wilayah Soloraya. Foto di ambil belum lama ini. (Solopos/Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, SOLO — Satgas Jaga Tangga Kecamatan Serengan mendapati lima orang pemudik yang lolos penyekatan hingga akhirnya tiba di kampung halaman, Kamis (6/5/2021). Kelima pemudik dari Tangerang tersebut lantas dibawa ke Solo Technopark (STP) guna menjalani karantina mandiri.

Setelah melakoni screening awal dan uji swab antigen, dua dari lima pemudik itu diketahui reaktif. Salah satu di antaranya bergejala sehingga harus dirujuk ke rumah sakit (RS) dan satu lainnya dibawa ke Asrama Haji Donohudan.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Baca Juga: Tak Pakai Masker, Pengunjung dan Pedagang Pasar Baturetno Dites Swab Antigen

Ekspedisi Mudik 2024

Ketua Pelaksana Harian Satgas Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani, mengapresiasi kinerja Satgas Jaga Tangga itu yang mampu mendeteksi pemudik yang lolos dari penyekatan.

“Jaga Tangga terbukti efektif. Penyekatan tidak efektif sama sekali. Mereka tiba di Solo kemarin, Jaga Tangga melapor, lalu dibawa ke STP. Pas di sana swab antigen untuk screening, dan hasilnya positif. Langsung saja dibawa Donohudan dan RS,” kata dia, kepada wartawan, Jumat (7/5/2021).

Peningkatan Kasus

Ahyani menyebut terjadinya peningkatan kasus selama dua pekan terakhir, menyusul Perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Berbasis Mikro kali ke-3. Peningkatan harus diwaspadai, lantaran semakin banyak interaksi masyarakat yang mengabaikan protokol kesehatan. Pada Kamis kemarin, jumlah kasus baru tercatat 42 orang, di mana sebelumnya selalu di angka belasan.

“Klaster keluarga sepertinya, karena merata di kelurahan-kelurahan. Evaluasinya, memperketat dan hati-hati menjaga protokol kesehatan, serta mengoptimalkan peran Jaga Tangga. Ini naik terus merambat pelan, yang kami khawatirkan ternyata terjadi. Kami mendapati kasus naik, ya, enggak masalah, karena kami enggak akan pernah kendor tracing. Klasternya enggak hafal, tapi paling masih keluarga ini,” jelas Ahyani.

Baca Juga: Cara Membuat SIKM, Syarat Berwisata ke Solo Saat Lebaran

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, menyebut tidak ada RT di Kota Bengawan yang masuk kategori zona merah. Berdasar laman https://covid.intip.surakarta.go.id/, Jumat (7/5/2021), RT zona hijau mencapai 2.688, RT zona kuning 98, RT zona oranye 3, dan total jumlah rumah terpapar 116 unit.

“Solo tidak ada zona merah, paling tinggi zona oranye, itu pun akan segera kami hijaukan,” kata dia, Kamis (6/5/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya