News
Kamis, 18 April 2024 - 12:11 WIB

Dugaan Penyebab Banjir Dubai, Curah Hujan UEA Terbesar di 75 Tahun Terakhir

Redaksi Solopos.com  /  Mariyana Ricky P.D  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Banjir besar melanda Dubai pada Selasa (16/4/2024). (Istimewa/Twitter)

Solopos.com, DUBAI — Uni Emirat Arab (UEA) mengalami curah hujan terbesar dalam 75 tahun terakhir pada pekan ini hingga menyebabkan Dubai mengalami banjir, menurut Pusat Meteorologi Nasional negara tersebut sebagaimana dilaporkan kantor berita WAM, Rabu (17/4/2024).

UEA menyaksikan curah hujan terbesar yang pernah tercatat dalam 24 jam terakhir. Melebihi curah hujan yang tercatat sejak dimulainya pengumpulan data pada tahun 1949,” kata laporan badan layanan cuaca negara itu.

Advertisement

Selain itu, laporan tersebut mengatakan curah hujan besar itu merupakan peristiwa luar biasa dalam sejarah iklim UEA sejak dimulainya pencatatan data iklim.

Dilansir Antara, Pusat Meteorologi Nasional UEA mengatakan ke depannya diperkirakan terjadi curah hujan yang lebih besar dalam beberapa jam mendatang.

Maskapai Fly Dubai telah membatalkan beberapa penerbangan karena kondisi cuaca yang buruk, sementara banyak penerbangan lainnya ditunda.

Advertisement

Federasi Sepak Bola UEA juga mengumumkan penundaan semua pertandingan sepak bola lokal yang dijadwalkan pada hari ini, dan tanggal baru akan ditentukan kemudian.

Komite Nasional Manajemen Darurat UEA mendesak warga untuk tinggal di rumah dan mengikuti pedoman keselamatan, serta hanya meninggalkan rumah jika terjadi keadaan yang sangat mendesak.

Penyemaian Awan Dituding Jadi Penyebab

Advertisement

Dilansir Bisnis.com, banjir bandang terparah yang terjadi di Dubai menjadi pertanyaan dunia. Hingga dugaan mengarah kepada modifikasi cuaca yang dilakukan oleh pemerintah.

Namun Pusat Meteorologi Nasional (NCM), satuan tugas pemerintah yang bertanggung jawab atas misi penyemaian awan di UEA, membantah laporan bahwa mereka melakukan teknik modifikasi cuaca menjelang badai besar di seluruh negeri.

Organisasi tersebut mengatakan kepada CNBC bahwa mereka tidak mengirimkan pilot untuk operasi penyemaian sebelum atau selama badai yang melanda UEA pada hari Selasa (16/4/2024).

Omar AlYazeedi, wakil direktur jenderal NCM, mengatakan badan tersebut “tidak melakukan operasi penyemaian apa pun selama acara ini.”

“Salah satu prinsip dasar penyemaian awan adalah anda harus menargetkan awan pada tahap awal sebelum hujan turun, jika Anda menghadapi situasi badai petir yang parah maka sudah terlambat untuk melakukan operasi penyemaian apa pun,” katanya.

Bantahan juga dilayangkan oleh petugas, mengikuti laporan Bloomberg sebelumnya, di mana Ahmed Habib, seorang ahli meteorologi mengatakan bahwa hujan pada Selasa (16/4/2024) sebagian berasal dari penyemaian awan.

Habib kemudian mengatakan kepada CNBC bahwa enam pilot telah melakukan misi terbang sebagai bagian dari protokol reguler, tetapi belum melakukan penyemaian awan apapun.

Mengutip BBC, laporan sebelumnya oleh Bloomberg dikatakan bahwa penyemaian awan dilakukan pada Minggu dan Senin, namun tidak pada Selasa, ketika banjir terjadi.

Meskipun begitu, para ahli mengatakan bahwa modifikasi cuaca nampaknya hanya akan berdampak kecil pada badai.

“Bahkan jika penyemaian awan memang mendorong awan di sekitar Dubai mengeluarkan air, atmosfer kemungkinan besar akan membawa lebih banyak air dan membentuk awan, karena perubahan iklim”, kata Dr Friederike Otto, dosen senior ilmu iklim di Imperial College London.

Sebum video yang viral di media sosial menunjukkan timelapse awan gelap sebelum hujan badai menerjang Dubai.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif