SOLOPOS.COM - Pasar hewan dadakan (JIBI/Harian Jogja/Solopos/Iskandar)

Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Iskandar)

SOLO – Menjelang Hari Raya Idul Adha, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo berencana menertibkan penjualan hewan kurban yang memanfaatkan jalanan umum. Selama ini, aktivitas jual beli kurban di lokasi itu disebut-sebut mengganggu kenyamanan masyarakat sekitar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Solo, Wenny Ekayanti, berencana melokalisasi penjualan hewan kurban di suatu tempat khusus. Selain tidak mengganggu lingkungan, langkah itu diklaim memudahkan pemerintah dalam pengecekan kesehatan hewan. “Di Solo kan jarang ada pasar khusus kambing dan sapi. Sementara di Semanggi lebih banyak untuk ayam. Untuk itu, kami akan berkomunikasi dengan Dinas Pengelolaan Pasar untuk mencarikan lokasi yang pas untuk pasar hewan kurban,” ujarnya, Jumat (12/10/2012).

Ekspedisi Mudik 2024

Wenny mengatakan, selama ini banyak keluhan terkait bau dan lingkungan kotor yang dihasilkan penjualan korban di pinggir jalan. Keberadaan mereka, imbuhnya, juga berpotensi mengganggu lau lintas. “Adanya lokalisasi itu diharapkan mampu menjadi solusi keluhan warga,” ujarnya.

Menurut Wenny, lokalisasi penjualan juga sangat membantu pemeriksaan kesehatan dan kelengkapan administrasi terkait hewan kurban. Apalagi, imbuhnya, ancaman penyakit pada hewan kurban hingga kini tak bisa diabaikan. Dia menyebut penyakit yang paling patut diawasi dewasa ini adalah pink eye. Penyakit ini mudah menular lantaran hewan saling berdesakan dan berkeringat. “Petugas kami bekali obat salep mata untuk mengobati pink eye,” katanya.

Dua pekan menjelang Idul Adha, pihaknya melihat sudah ada penjual hewan kurban yang bertransaksi di beberapa lokasi. Sepekan lagi ia memerkirakan penjual hewan kurban kian banyak. “Pekan depan kami akan menyisir setiap penjual kurban untuk memastikan hewan itu layak dijual sehat dan sesuai ketentuan agama,” ujarnya. Dia menegaskan, setiap penjual hewan kurban harus memiliki surat keterangan asal hewan dan surat keterangan sehat.

Kepala DPP, Subagiyo, mengatakan saat ini pihaknya masih mencari lokasi yang tepat untuk pasar hewan kurban. Subagiyo berencana menyasar pasar tradisional yang masih memiliki ruang untuk itu. “Masih diupayakan lokasinya di pasar tradisional tiap kecamatan. Nanti dicari yang masih ada tanah lowongnya seperti Pasar Jongke di Laweyan.”

Dia menambahkan, jika ada penjual hewan kurban yang masih nekat berjualan di jalanan setelah adanya lokalisasi, pihaknya tak akan segan menertibkan. “Kalau pun mereka tidak mau dilokalisasi, mereka tak boleh menggunakan trotoar dan bahu jalan untuk berjualan. Harus menggunakan halaman atau pekarangan,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya