SOLOPOS.COM - Tim TAA Polda Jateng berkoordinasi dengan anggota Satlantas Polres Boyolali saat berada di lokasi kecelakaan maut 2 truk di Teras, Boyolali, Selasa (17/5/2022). (Solopos/Ni'matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI – Lokasi kecelakaan dua truk yang menyebabkan dua orang meninggal dunia, tepatnya di sebelah timur Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Teras, Boyolali, Selasa (17/5/2022), ternyata memang rawan kecelakaan lalu lintas.

Ihwal lokasi tabrakan maut memang rawan kecelakaan tersebut disampaikan oleh Kanit Penegakan Hukum (Gakkum) Satlantas Polres Boyolali, Ipda Budi Purnomo, saat dijumpai Solopos.com di kantornya, Kamis (19/5/2022). “Penyebabnya karena banyak bukaan median jalan atau U-turn. Selain itu, di jalur sana juga lurus agak turun,” kata dia.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Budi mengatakan ada sekitar empat U-turn di sekitar lokasi kejadian. Bagi pengemudi kendaraan yang tidak berhati-hati, Budi mengungkapkan hal tersebut dapat menyebabkan kerawanan kecelakaan jika tidak menurunkan kecepatan.

Untuk mengatasi kerawanan laka, Budi mengatakan Satlantas Polres Boyolali selalu melakukan evaluasi jika di suatu tempat sering terjadi laka lantas. “Di tempat tersebut akan kami gerakkan unit Gatur [penegakan dan pengaturan] melakukan patroli di area tersebut. Dengan adanya petugas di situ akan mengurangi kerawanan laka lantas,” jelas dia.

Ekspedisi Mudik 2024

Lebih lanjut, Budi mengungkapkan terkait kasus kecelakaan truk kontainer Nissan berpelat nomor L 8014 UJ dengan truk milik perusahaan rokok berpelat nomor AG 8842 AH masih dalam proses lidik.

Baca juga: Sopir-Kenek Meninggal Akibat Tabrakan 2 Truk di Boyolali Bapak dan Anak

“Kami masih mengembangkan ke saksi-saksi tambahan jika ada. Kalau dugaan pertama penyebabnya karena pengemudi mengantuk, yang kedua hilang konsentrasi. Kalau pecah ban tidak mungkin, sebab tidak ada jejak velg terutama di jalur truk yang melewati median jalan,” jelas Budi.

Budi menjelaskan pengemudi dan penumpang truk kontainer, bapak dan anak yang menjadi korban meninggal dunia dalam kecelakaan berangkat dari Surabaya. Kemudian, sempat beristirahat di daerah Lamongan, Jawa Timur.

Melompati Median Jalan

Setelah beristirahat, Budi mengatakan mereka melanjutkan perjalanan dan diperkirakan sampai di pabrik produsen makanan di daerah Teras, sekitar 3,5 kilometer dari lokasi kejadian, pada Selasa (17/5/2022) pukul 05.30 WIB.

“Itu dia sebenarnya jamnya tepat, tapi di pertengahan jalan sebelum sampai dia mengalami gangguan entah hilang konsentrasi suatu hal atau mengantuk, maka mobilnya oleng, melompati median jalan dan ke lajur lawan,” jelasnya.

Baca juga: Kayak Bom Meledak, Ini Kronologi Lengkap Laka Maut 2 Truk di Boyolali

Saat disinggung mengenai hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) oleh Tim Traffic Accident Analysis (TAA), Budi mengatakan masih dalam menunggu. Ia juga mengatakan polisi sempat mencari video kamera Closed Circuit Television (CCTV) tapi tidak menemukan.

“Video sempat kita cari, tapi tidak ada di sekitar kejadian. Ada itu CCTV tapi [arah kameranya] ke dalam. Seperti di SPBE (Stasiun Pengisian Bulk Elpiji) itu kameranya ke dalam,” kata dia.

Ipda Budi mengimbau kepada semua pengemudi untuk selalu taat kepada aturan lalu lintas dan rambu-rambu lalu lintas. “Jika sopir lelah atau merasa tidak fit badannya, istirahat saja. Utamakan keselamatan diri dulu demi keselamatan orang lain. Jangan lupa untuk lengkapi surat-surat kendaraan juga,” kata dia.

Baca juga: 7 Fakta Kecelakaan Maut Dua Truk di Teras Boyolali, 2 Orang Meninggal

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya