SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menyatakan lokasi darurat untuk berjualan sementara para pedagang Pasar Legi pascakebakaran akan dikebut. Pembangunan pasar darurat mulai dikerjakan Senin (5/11/2018).

Selama menempati pasar darurat pedagang akan dibebaskan dari tarikan retribusi pasar. Pembebasan retribusi diberlakukan hingga pedagang kembali menempati bangunan Pasar Legi setelah dibangun ulang.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Solusi jangka pendeknya kami siapkan pasar darurat. Senin mulai dikerjakan,” kata Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo ketika dijumpai wartawan, Selasa (30/10/2018).

Pasar darurat itu akan menempati tiga ruas jalan, yakni Jl. Sabang, Jl. Lumban Tobing, serta ruas jalan kantor Kelurahan Setabelan ke selatan. Pembangunan pasar darurat akan dikerjakan dengan anggaran tak terduga atau tanggap bencana senilai Rp1,2 miliar.

“Hari ini kami mulai meratakan dulu lokasi di Jl. Sabang. Pembersihan lokasi dulu lah, baru nanti diukur dan dibagi per lapaknya,” katanya.

Pemkot Solo akan memberikan perlakuan sama kepada pedagang Pasar Legi dengan pedagang Pasar Klewer, berupa pembebasan retribusi hingga pasar dibangun kembali. Begitu pula persoalan pedagang dengan perbankan, seperti utang piutang dan lain sebagainya.

Pemkot akan mengomunikasikan bersama kalangan perbankan agar pedagang terdampak bencana kebakaran untuk diberikan keringanan hingga masa pemulihan selesai.

“Ini kan bencana kebakaran sehingga kami akan mengupayakan agar perbankan memberi keringanan dalam pembayaran angsuran dan lainnya,” kata dia.

Berjalan beriringan dengan pembangunan pasar darurat, Pemkot akan menyiapkan pembangunan Pasar Legi pascakebakaran pada Senin (29/10/2018). Sesuai rencana pasar induk terbesar di Kota Solo ini akan dibangun ulang oleh Pemkot pada 2019.

Selain mengupayakan bantuan anggaran ke pemerintah pusat, Pemkot juga akan menyiapkan anggaran di APBD Kota Solo. Pemkot segera melakukan sinkronisasi anggaran dalam penyusunan APBD Kota Solo 2019.

“Kalau misalnya pusat tidak bisa, ya dianggarkan sendiri [pembangunan Pasar Legi]. Berapa kebutuhan anggarannya baru kami hitung sekalian menyusun DED [detail engineering design],” katanya.

Hitung Kerugian

Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Solo Subagiyo belum bisa menaksirkan berapa kerugian yang akibat musibah kebakaran Senin (29/10/2018) malam itu. Subagiyo saat ini masih fokus pada evakuasi.

Setelah evakuasi selesai, Disdag baru melangkah pada pendataan, inventarisasi, dan penghitungan kerugian. Yang tidak kalah penting, Pemkot masih berupaya menenangkan pedagang.

“Kami terus melakukan upaya agar pedagang tidak terlalu shock dan tertekan. Kami juga melakukan tindakan pencegahan agar api tidak merembet ke mana-mana, dan penyelamatan manusia dulu,” katanya.

Selain itu pengamanan aset para pedagang yang bisa diselamatkan dari kebakaran tersebut. Selanjutnya Pemkot akan membangun pasar darurat bagi pedagang Pasar Legi yang ditargetkan rampung dalam sepekan nanti.

Selama proses pembangunan pasar darurat, pedagang diperbolehkan berjualan dengan menggunakan bahu-bahu jalan di sekitar pasar. “Ada sekitar 650 pedagang yang akan ditempatkan di pasar darurat,” katanya.

Dia mengusahakan agar pasar darurat dibangun tidak jauh dari lokasi Pasar Legi. Hal ini sesuai permintaan pedagang. Saat ini, dia masih fokus menginventarisasi jumlah kios dan los yang terbakar.

Menurutnya, langkah awal yang dilakukan adalah memadamkan api. Kemudian membantu pedagang menyelamatkan barang dagangan yang tidak ikut terbakar. Dia belum bisa memastikan berapa banyak kios maupun los yang terbakar.

“Kami belum bisa menghitung. Kami fokus menyelamatkan aset pedagang,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya