Proyek pembangunan taman direncanakan dimulai sebelum akhir tahun ini. Bangunan rumah yang mayoritas terbuat dari kayu dan triplek sudah rata dengan tanah. Penghuni rumah saat ini menempati rumah kerabatnya yang tak jauh dari lokasi pembongkaran.
Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya
“Saya menyaksikan sendiri pembongkaran rumah itu. Sebab, jika rumah tidak dibongkar akan merusak pemandangan taman,” jelas Lurah Semanggi, Mahendra Nugrahadi, Senin (29/10/2012). Saat pembongkaran tersebut, kata Mahendra, penghuni rumah tidak mengelak. Justru, ujar dia, sang pemilik rumah bersama warga setempat turut serta membongkar rumah yang sudah belasan tahun ditempatinya. “Sebenarnya rumah itu digeser saja. Artinya setelah dibongkar, pemilik rumah bisa membuat rumah tak jauh dari lokasi semula. Konsep rumahnya nanti menghadap ke taman. Kalau sebelumnya kan membelakangi taman,” jelas orang nomor satu di jajaran pemerintahan Kelurahan Semanggi ini.
Mahendra menjelaskan lokasi rumah yang dibongkar bakal difungsikan sebagai akses jalan warga setempat. “Sekarang lokasinya bertambah luas. Tanah di area itu merupakan milik Pemkot. Warga setempat juga tidak keberatan atas rencana pembangunan taman bermain anak-anak,” jelasnya.
Tokoh masyarakat Kenteng, Sugeng Ponosumitro, menerangkan pembongkaran rumah dilakukan satu pekan lalu. “Yang bongkar pemilik rumah dan warga. Mereka bergotong royong. Kebanyakan pemilik rumah mempunyai rumah cadangan di area tersebut, jadi mereka tidak kebingungan berpindah ke lokasi lain,” jelas Sugeng. Dijelaskannya selain dibangun taman bermain anak-anak, lokasi tersebut direncanakan bakal dijadikan area penghijauan dengan tumbuhan yang ditanam secara rapi. “Konsepnya seperti green house. Makanya warga menyambut gembira,” jelas warga Kenteng RT 006/RW 007, Semanggi, Pasar Kliwon ini.