SOLOPOS.COM - Penampilan White Shoes and The Couples Company dalam Program Sahabat Lokananta di studio Lokananta, Solo, Minggu (28/10/2012). Melalui kegiatan tersebut diharapkan anak – anak muda semakin mengenal dan peduli pada Lokananta. (Foto: JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

Penampilan White Shoes and The Couples Company dalam Program Sahabat Lokananta di studio Lokananta, Solo, Minggu (28/10/2012). Melalui kegiatan tersebut diharapkan anak – anak muda semakin mengenal dan peduli pada Lokananta. (Foto: JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

SOLO–Lantunan lagu keroncong Ayo Ngguyu, yang dibawakan oleh Endang Raras, Minggu (28/10/2012), malam itu menghangatkan studio Lokananta Solo. Ratusan pengunjung yang datang tertawa ngakak mengikuti irama lagu Ayo Ngguyu yang berarti mari tertawa.

Bukan sekadar tertawa memang. Nyanyian Endah Raras,  seniman Solo yang pertama rekaman di Lokananta selesai dipugar pada 2009 lalu itu mengandung banyak makna. Terutama misi untuk menyelamatkan studio rekaman Lokananta yang sudah lama terbengkalai.
Ya, malam itu studio Lokananta memang ramai dikunjungi sejumlah pencinta musik yang mayoritas adalah kawula muda. Ratusan pengunjung memenuhi studio musik yang merupakan pertama di Indonesia ini. Bahkan hingga membeludak.
Sekitar empat jam, acara diramaikan dengan  berbagai diskusi hingga  pemutaran lagu seperti Rasa Sayang Sayange dan Oh Ina Ni Keke. “Sejak 20 tahun lalu, baru kali ini [Minggu, 28 Oktober] Lokananta ramai dikunjungi orang-orang,” ucap Nugroho Andi Kusumo, Koordinator Studio Lokananta, Minggu (28/10), malam di ruang studio.
Tak datang tanpa tujuan, ratusan pencinta musik dari beberapa daerah  seperti Solo, Yogyakarta dan Puwokerto malam itu turut larut dalam diskusi Save Lokananta yang diadakan oleh kelompok pergerakan baru di dunia maya bernama Sahabat Lokananta. Ya, Sahabat Lokananta adalah sebuah kelompok dengan misi penyelamatan Lokananta yang digerakkan lewat media twitter melalui #SahabatLokananta.
Sahabat Lokananta dibentuk oleh empat orang asal Jakarta, Intan Anggita Pratiwi, Wendi Putranto, Sarah dan Ajeng. Keempatnya adalah orang-orang yang memang berkecimpung di dunia musik. Intan adalah mahasiswa S2 Institut Musik Daya Indonesia (IMDI) yang juga pernah menjadi manajer beberapa band di Jakarta. Sementara, Wendi adalah Eksekutif  Redaktur  Rolling Stone Indonesia.
Gerakan yang dimulai sejak 10 Oktober 2012 lewat jejaring sosial itu membuahkan hasil. Hingga akhirnya pada  Minggu malam diselenggarakan pertemuan perdana mereka di Lokananta.
Hingga saat ini komunitas Sahabat Lokananta tersebar di sekitar 14 Kota di Indonesia seperti Jakarta, Yogyakarta, Bandung, Makasar, Ambon, Purwokerto, Magelang, Balik Papan, Pontianak, Medan, Semarang dan Cirebon. Tujuan komunitas ini untuk penyelamatan Lokananta.
Inisiator Sahabat Lokananta, Intan, saat berbincang dengan wartawan, Minggu malam, menjelaskan program penyelamatan Lokananta yang bakal mereka jalankan adalah penggalangan dana, pameran atau mengadakan acara di Lokananta setiap tiga bulan sekali, membantu digitalisasi berbagai dokumentasi di Lokananta serta membantu perawatan arsip. “Sahabat Lokananta Solo tetap memiliki peran paling besar. Kalau Sahabat Lokannata luar kota lebih ke pemberian dukungan dan penggalangan dana,” tambahnya.

Setelah dari Solo, penggalangan dana bakal dilanjutkan di Jakarta pada, Senin (29/10), dilanjutkan ke sejumlah kota lainnya. Intan juga bakal menggandeng musisi ibukota untuk turut dalam misi penyelamatan Lokananta ini. “Saat ini yang sudah ikut dan turut memberikan dukungan kepada kami  Glenn Fledi,” tukas Intan.

Promosi Liga 1 2023/2024 Dekati Akhir, Krisis Striker Lokal Sampai Kapan?

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya