SOLOPOS.COM - Anggota staf bidang remastering Lokananta, Bemby Ananto, melakukan proses digitalisasi master pita di Lokananta Solo, Senin (12/10/2015). Proses digitalisasi master pita koleksi Lokananta telah mencapai 95%, hasil remastering, dan bertujuan menyelamatkan dokumen serta menjadi sarana edukasi untuk warga tentang sejarah. (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

Lokananta Solo masih diincar band indie untuk memperbanyak karyanya.

Solopos.com, SOLO —Perum Percetakan Negara Republik Indonesia (PNRI) Cabang Solo Lokananta kebanjiran pesanan penggandaan kaset beberapa waktu terakhir.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dalam sebulan, perusahaan rekaman tertua di Indonesia ini bahkan mampu menggandakan hingga 2.000 kaset pita.

Anggota staf remastering Lokananta, Bembi Ananto, saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (12/10/2015), mengatakan Lokananta mengalami perkembangan menggembirakan dalam hal produksi atau penggandaan kaset setahun terakhir.

Menurut Bembi, kini banyak band indie dalam maupun luar kota yang mengincar Lokananta untuk memperbanyak karyanya dalam bentuk kaset.

“Sejak kegiatan Record Store Day [perayaan hari rilisan kaset] di Lokananta tahun lalu, pesanan penggandaan kaset mulai menggeliat. Bisa dibilang kaset naik daun lagi,” ujar dia.

Bembi mengatakan tak sedikit band indie dari Bandung dan Jakarta yang memercayakan produksi kasetnya di Lokananta. Mayoritas band tersebut beraliran hardcore, rock, hingga pop.

Bembi mengatakan Lokananta kini mampu melayani penggandaan kaset hingga 2.000 buah sebulan. “Dalam sehari kami bisa memproduksi sekitar 100 buah kaset,” kata dia.

Bembi mengatakan mayoritas band menjadi langganan Lokananta setelah mendengar kejernihan suara kaset. Mereka tak mempermasalahkan harga produksi kaset Lokananta yang sedikit lebih mahal.

Untuk diketahui, Lokananta merupakan pionir penggandaan kaset di Indonesia sejak tahun 1970-an. “Momentum bangkitnya rilisan kaset menjadi berkah bagi Lokananta. Saat ini kami mampu menopang biaya operasional Lokananta dari kegiatan mandiri,” ungkap dia.

Anggota staf pemasaran Lokananta, Bimo Prasetyo Jati, mengatakan September kemarin ada pesanan penggandaan 500 buah kaset dari sejumlah band indie.

Selain berkualitas baik, Bimo mengklaim produksi kaset Lokananta banyak dicari karena berkonsep klasik. “Kami masih memakai model produksi analog. Operator yang menggarap kaset pun sudah kawakan,” kata dia.

Meski demikian, ia mengakui pesanan penggandaan kaset masih minim di genre tradisional seperti langgam dan gending. “Padahal genre itu menjadi cikal bakal lahirnya Lokananta,” ungkap dia.

Dalam kesempatan itu, calon wali kota Solo dari Koalisi Solo Bersama, Anung Indro Susanto, berkesempatan mengunjungi Lokananta dalam agenda kampanye. Ia membeli dua rkaset yakni langgam Entit karya Waldjinah dan gending Kutut Manggung karya Ki Nartosabdo.

“Lokananta sangat potensial menjadi aset daerah. Kami pikir perlu ada penambahan fasilitas seperti kafe agar anak muda semakin tertarik mengunjungi Lokananta,” ucapnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya