SOLOPOS.COM - Ilustrasi virus corona atau Covid-19 (Freepik)

Solopos.com, SOLO – Wabah virus corona Covid-19 telah menimbulkan dampak negatif di sector ekonomi hampir semua negara terdampak. Tak terkecuali Bangladesh. Di tengah upaya menghentikan persebaran virus corona, Bangladesh harus membantu jutaan warganya yang terdampak.

Salah satu yang cukup serius terdampak adalah para pelaku prostitusi. Pemerintah Bangladesh akan mengirim makanan dan bantuan uang untuk puluhan ribu perempuan yang bekerja sebagai PSK di sejumlah lokalisasi yang ditutup di seluruh negeri.

Promosi Kuliner Legend Sate Klathak Pak Pong Yogyakarta Kian Moncer Berkat KUR BRI

Daftar 15 Orang Terkaya Indonesia, Kekayaan Setengah Devisa Negara

Pemerintah telah melakukan penutupan lokalisasi terbesar di Goalanda, Distrik Rajbari Dhaka sampai 5 April dan lokalisasi lainnya di seluruh negeri. Penutupan ini menyebabkan sekitar 100.000 perempuan yang bekerja di lokalisasi di Bangladesh kesulitan menghidupi diri dan anak-anak mereka.

Pejabat pemerintah sub distrik Goalanda, Rubayet Khan mengatakan bantuan makanan dan uang dari Kementerian Penanganan Bencana dan Bantuan akan mulai disalurkan akhir pekan ini.

Wabah Corona di Bangladesh

“Ada sekitar 1.800 perempuan di lokalisasi di bawah wilayah hukum kami. Kami telah meminta 30 kilogram beras dan 2.000 taka (mata uang Bangladesh) (untuk masing-masing perempuan ini),” jelasnya.

Pengemudi Ojol di Sragen Terima Bantuan Sembako

“Kami telah mendapatkan persetujuan awal dan berharap dana akan disetujui akhir pekan ini,” lanjutnya.

Petugas medis di rumah sakit yayasan dekat lokalisasi di Goalanda mengatakan, mereka memerlukan bantuan tambahan untuk mencegah pandemi virus corona di sejumlah lokalisasi dan distrik zona merah.

Dokter di rumah sakit yayasan amal Gonoshasthaya Kendra, Zulfekar Ali mengatakan kondisi lokalisasi sangat kotor dan tidak higienis. Kamar-kamarnya juga sangat kecil dan tak manusiawi.

Orang Tanpa Gejala Kebanyakan Pemuda, Kelihatan Sehat Tapi Bisa Tularkan Virus Corona

“Di kamar sekecil itu para pekerja seks tinggal, bekerja, dan bahkan memasak. Banyak dari mereka menggunakan toilet bersama,” kata dia.

Dia menambahkan, banyak perempuan yang bekerja di lokalisasi jarang mendapatkan akses kesehatan karena mereka takut dipermalukan dan distigmatisasi.

Demikian dilansir The Guardian, Selasa (7/4/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya