SOLOPOS.COM - Anggota BPBD Kabupaten Karanganyar mendatangi lokasi terdampak bencana alam tanah longsor untuk mengecek kondisi pascabencana pada Senin (14/12/2020). (Istimewa/Dokumentasi BPBD Kabupaten Karanganyar)

Solopos.com, KARANGANYAR — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar memastikan stok logistik bantuan kebencanaan masih aman untuk tiga bulan ke depan. Meskipun begitu, warga yang tinggal di wilayah rawan bencana tetap diminta waspada dengan potensi bencana yang ada.

Baca Juga: Tak Ada Anggaran, 17 Ahli Waris Pasien Covid-19 di Ponorogo Tak Dapat Santunan

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hal tersebut diungkapkan Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Karanganyar, Nugroho Budi Santosa, ketika dihubungi Solopos.com Senin (22/2/2021). BPBD Karanganyar sudah siap untuk membantu masyarakat dalam segala hal termasuk logistik dan sarpras pendukung lainnya. Saat ini segala kebutuhan BPBD dalam menangani bencana dianggap sudah mencukupi.

Ekspedisi Mudik 2024

“Untuk saat ini kami sudah siap semua [untuk penanganan bencana]. Untuk logistik kami masih punya banyak dan di gudang juga banyak stok. Karena kami Januari baru pengadaan jadi masih aman untuk tiga bulan ke depan,” jelas dia mewakili Kepala Pelaksana Harian BPBD Karanganyar, Sundoro kepada Solopos.com, Senin (22/2/2021).

Sekitar 500 Paket

Nugroho mengatakan saat ini stok logistik bahan pokok yang siap disalurkan ketika ada bencana berjumlah sekitar 500 paket. Selain itu, terkait penangan banjir, pihaknya sudah memiliki dua perahu karet yang difungsikan untuk mengevakuasi masyarakat terdampak.

Baca Juga: Bupati Yuni Jadi Vaksinator Covid-19, Pejabat Pemkab Sragen Antre Disuntik

“Kami juga ada tenda untuk pengungsi sebanyak tiga unit yang berukuran besar. Jadi untuk kesiapan dalam hal penanganan bencana kami sudah siap semua. Tapi kami harap tidak ada bencana yang mengharuskan kami menggunakan alat itu semua,” kata dia.

Sebelumnya, Kasi Kesiapsiagaan BPBD Karanganyar, Hartoko, mengatakan berdasarkan data pemetaan tahun 2018 terdapat 96 desa di Karanganyar yang berstatus rawan bencana.

Pihaknya saat ini dalam proses untuk memetakan ulang wilayah rawan bencana lantaran terdapat beberapa lokasi yang luput dari pengawasan karena tidak terkategorikan pada pemetaan sebelumnya.

Baca Juga: Pasien di Ruang Isolasi di Karanganyar Berkurang 50%, Nakes Bisa Sedikit Bernapas

BPBD Karanganyar juga berniat untuk menambah jumlah early warning system (EWS) di beberapa lokasi untuk meningkatkan akurasi monitoring mitigasi bencana pada 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya