Solopos.com, SOLO — Pengusaha logistik menyiapkan berbagai teknologi untuk membangun logistik cold chain bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Logistik cold chain membantu UMKM pangan, khususnya produsen frozen food saat akan mengirimkan produk mereka.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Salah satu pemain di bidang usaha ini adalah Ekspedingin. Executive Director Ekspedingin, Rendra B Prastianto, mengatakan Ekspedingin melayani pengiriman minimal 30 kilogram (kg) yang termasuk layanan pengiriman ritel dari mereka.
“Keuntungan layanan pengiriman ritel adalah memenuhi pasar UMKM kuliner dan hotel, restoran, dan katering (horeka). Keuntungan kedua adalah antisipasi pengiriman dalam jumlah kecil,” papar Rendra saat menjadi narasumber seminar UMKM Maju Hingga Pelosok Negeri yang diadakan oleh Perkumpulan Pelaku Logistik Indonesia (PPLI) di Hotel Sahid Jaya Solo, Senin (5/6/2023).
Dia menambahkan, pasar pengiriman ritel mulai digarap perusahaan logistik karena mereka mencoba menjadi omnichannel pemasaran suatu produk UMKM.
Banyak keuntungan yang didapat dari pengiriman cold chain, mulai dari produk aman selama pengiriman dan juga saat penyimpanan sementara di fasilitas kami.
Timnya memberikan layanan free penyimpanan cold storage selama dua hari untuk transit sebelum dan sesudah pengiriman.
Tidak hanya ritel dan jasa penyimpanan ruang dingin, Ekspedingin juga melayani jasa carter untuk pengiriman produk frozen food dalam muatan yang besar.
Layanan carter tersebut meliputi Colt Diesel Engkel (CDE) Long 2,5 ton, Colt Diesel Double (CDD) Long 6 ton, dan Built Up Tronton 20 ton.
Rendra mengatakan keunggulan Ekspedingin antara lain suhu penyimpanan mencapai minus 20 derajat Celcius (-20 °C), rute pengiriman meliputi Sumatra, Jawa, Bali, Sulawesi, dan Batam, memiliki jasa door-to-door, dan juga bisa melayani Jabodetabek dengan program Next Day seharga Rp3.500/kg.
Sementara itu Direktur PT Inter Mitra Transindo, Tejo Mulyono, mengatakan perusahaannya juga tengah fokus menyediakan logistik cold chain bagi UMKM kuliner.
Dalam pemaparannya di acara yang sama, dia mengingatkan pelaku UMKM Solo agar jangan sampai hanya jago kandang.
PT Inter Mitra Transindo menyediakan sewa container reefer yang cocok bagi pelaku UMKM yang baru memulai bisnis yang masih merasa sayang untuk investasi pembangunan cold storage.
“Keuntungan lainnya, produk bisa segera masuk pasar sehingga tidak kehilangan momentum. Container reefer dari kami juga bisa menjadi gudang sementara saat pelaku usaha mulai membangun atau renovasi cold storage,” ujar Tejo.
Container reefer yang mereka sediakan dilengkapi dengan tirai yang berguna untuk menjaga suhu sesuai setting saat bongkar dan muat, lalu dilengkapi lampu yang otomatis menyala saat container dibuka yang memudahkan bekerja saat bongkar muat, serta ada perawatan rutin dua bulan sekali untuk sewa jangka panjang.
Instalasi listrik dapat dibantu oleh tim PT Inter Mitra Transindo.
Tejo juga mendorong pelaku UMKM Solo agar membuka franchise usaha kuliner mereka di luar Solo. Dia menyarankan pengiriman produk setengah jadi UMKM Solo dikirim ke cabang dengan logistik cold chain dari perusahaannya.
PT Inter Mitra Transindo menyediakan layaman LCL Frozen mulai 200kg sampai 1 ton atau lebih. Rutenya dimulai dari Jakarta dengan tujuan Makassar, Batam, Manado, Banjarmasin, Balikpapan, dan Pontianak.
Sementara itu rute keberangkatan Surabaya bertujuan Makassar, Manado, Balikpapan, Banjarmasin, dan Pontianak.
Menurut Tejo, layanan ini cocok untuk pelaku bisnis yang baru memulai, atau untuk pelaku UMKM yang ingin mengembangkan usaha mereka di luar pulau Jawa.
Layanan juga cocok untuk memenuhi permintaan dari hotel, restoran, dan kafe (horeka).
Pengiriman kurang dari 200kg akan dikenai minimum charge. Sementara itu, Tejo mengatakan harga sudah termasuk PPh 23, asuransi dan karantina. Namun harga tidak termasuk PPN 1,1% dan bongkar.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
